Kata Katum diambil dari bahasa Arab yang berarti sembunyi. Diceritakan, beliau kalau pergi selalu membawa Al-Qur’an apabila berhenti beliau akan membacanya, hingga akhir hayat beliau Al-Qur’an tersebut tidak lagi persegi melainkan lonjong karena sisi-sisinya sudah aus terkikis lantaran sering dibaca.
Belia suka khalwat dan uzlah ( melatih melawan hawa napsu ) selama 30 tahun dan waktu khalwat itu beliau sekeluarga makan Cuma 1 genggam beras perhari tapi bila ada orang yang memberi beliau lebih dari itu beliau menolak , dan beliau punya pakaian hanya beberapa saja Rumah beliau berdinding daun rumbia dan berlantai pelepah rumbia.
Sebagian dari karomah beliau :
- Mengetahui barang yang tercecer
- Tidak kering minyak pada lampu duduk
Pada waktu beliau mengajar pada saat itu masih tidak ada lampu listrik jdi pakai lampu duduk aja.. nah lampu duduk itu minyak-nya tidak habis sampai beliau selesai mengajar padahal nyata minyak di lampu itu 0,5 cm yg di perkirakan 15 menit habis dan pasti padam lampu-nya, tapi sampai siang tidak padam-padam lamp-nya
- Mengetahui keadaan orang yang berkunjung
- Bisa ke mana saja dalam sekejap
Yaitu orang pernah bertemu beliau di mekkah dan di muka Baitullah padahal beliau belum pernah naik haji
- Rumah beliau yang reot dan kecil mampu menampung sebanyak apapun murid yang hadir untuk belajar, padahal lantai rumah beliau Cuma pelepah Rumbia
- Barang yang di minta beliau membawa barokah
- Pekerjaan yang dibantu beliau membawa barokah
- Air minum di teko kecil tak habis padahal untuk minum seluruh jama’ah yang hadir di pengajian beliau ( di sini aby al faqier yang jadi tukang surung air minum itu dan menyaksikan sendiri karomah wali katum itu )
- Mengetahui sesuatu tanpa melihat
- Mengetahui apa yang akan terjadi
- Tubuh beliau tidak pernah di gigit nyamuk pada waktu beliau khalwat dan seterus nya
- Datang di alam mimpi
- Hadir ke dunia walau sudah lama wafat
- Masyarakat mngetahui perubahan cuaca melalui cara beliau mandi
- Kalau beliau memasak nasi dengan menggunakan kayu dari pelepah nyiur yang masih hijau dan panci nya tempurung kelapa, tapi sebanyak apapun orang yang makan bersama beliau nasi itu pasti cukup
- Beliau wafat tanggal 24 Juni 1982 M bertepatan dengan tanggal 29 Sya'ban 1402 H pada usia sekitar 70 tahun.
- Makam Wali Katum terletak di desa Tabu Darat kecamatan Labuan Amas Selatan kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.
Di ambil dari Manaqib KH Muhammad Ramli ( Wali Katum ) yang kitab manaqib ini di serahkan oleh cucu Wali Katum kepada al faqir berserta air di tempayan yang bekas Wali Katum Buat menjamu murid-murid yang hadir di pengajian beliau dan al faqier juga di suruh masuk di tempat bekas khalwat Wali Katum.
Belia suka khalwat dan uzlah ( melatih melawan hawa napsu ) selama 30 tahun dan waktu khalwat itu beliau sekeluarga makan Cuma 1 genggam beras perhari tapi bila ada orang yang memberi beliau lebih dari itu beliau menolak , dan beliau punya pakaian hanya beberapa saja Rumah beliau berdinding daun rumbia dan berlantai pelepah rumbia.
Sebagian dari karomah beliau :
- Mengetahui barang yang tercecer
- Tidak kering minyak pada lampu duduk
Pada waktu beliau mengajar pada saat itu masih tidak ada lampu listrik jdi pakai lampu duduk aja.. nah lampu duduk itu minyak-nya tidak habis sampai beliau selesai mengajar padahal nyata minyak di lampu itu 0,5 cm yg di perkirakan 15 menit habis dan pasti padam lampu-nya, tapi sampai siang tidak padam-padam lamp-nya
- Mengetahui keadaan orang yang berkunjung
- Bisa ke mana saja dalam sekejap
Yaitu orang pernah bertemu beliau di mekkah dan di muka Baitullah padahal beliau belum pernah naik haji
- Rumah beliau yang reot dan kecil mampu menampung sebanyak apapun murid yang hadir untuk belajar, padahal lantai rumah beliau Cuma pelepah Rumbia
- Barang yang di minta beliau membawa barokah
- Pekerjaan yang dibantu beliau membawa barokah
- Air minum di teko kecil tak habis padahal untuk minum seluruh jama’ah yang hadir di pengajian beliau ( di sini aby al faqier yang jadi tukang surung air minum itu dan menyaksikan sendiri karomah wali katum itu )
- Mengetahui sesuatu tanpa melihat
- Mengetahui apa yang akan terjadi
- Tubuh beliau tidak pernah di gigit nyamuk pada waktu beliau khalwat dan seterus nya
- Datang di alam mimpi
- Hadir ke dunia walau sudah lama wafat
- Masyarakat mngetahui perubahan cuaca melalui cara beliau mandi
- Kalau beliau memasak nasi dengan menggunakan kayu dari pelepah nyiur yang masih hijau dan panci nya tempurung kelapa, tapi sebanyak apapun orang yang makan bersama beliau nasi itu pasti cukup
- Beliau wafat tanggal 24 Juni 1982 M bertepatan dengan tanggal 29 Sya'ban 1402 H pada usia sekitar 70 tahun.
- Makam Wali Katum terletak di desa Tabu Darat kecamatan Labuan Amas Selatan kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.
Di ambil dari Manaqib KH Muhammad Ramli ( Wali Katum ) yang kitab manaqib ini di serahkan oleh cucu Wali Katum kepada al faqir berserta air di tempayan yang bekas Wali Katum Buat menjamu murid-murid yang hadir di pengajian beliau dan al faqier juga di suruh masuk di tempat bekas khalwat Wali Katum.

Post a Comment Blogger Facebook