0 Comment

Siapa yang tidak mengalami kegalauan hati saat melihat teman-temannya sudah bersanding menikah dan berpasangan dengan orang yang akan menemaninya tiap saat. Meski begitu, ada sebagian kecil dari pemuda atau pemudi yang justru galau-nya muncul ketika perasaan “suka” terhadap lawan jenis mulai bersemi di hatinya.

Sebenarnya tidak usahlah dibikin galau. Seandainya galau pun mungkin dikarenakan takut ditolak atau hanya phobia cinta bertepuk sebelah tangan. Iya kann…

Sebenarnya itu semua karena fitrah manusia yang terlahir sebagai makhluk yang akan menyenangi terhadap lawan jenisnya. Jadi wajar toh. Tapi jika masih saja bingung dan galau coba simak keluhan hati atau curhatan pemuda pada Prof. Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi (1929-2013), salah seorang tokoh ulama dunia dari Suriah yang menjadi sumber rujukan masalah-masalah keagamaan.

Pertanyaan: Saya seorang pemuda yang sedang menempuh Pendidikan di Universitas, Alhamdulillah. Hanya saja selama ini saya selalu menghindar dari wanita (yakni saya tidak pernah membuka percakapan dengan wanita manapun). Namun akhir-akhir ini, ada seorang Mahasiswi yang Ahlaknya telah menarik perhatian saya, saya berharap bisa melupakan Mahasiswi tersebut dan telah saya coba dengan sunguh-sungguh untuk melupakannya. Saya juga tak ingin berdekatan dengan Mahasiswi tersebut di Kampus dengan alasan kepribadian saya.

Yang saya tanyakan: Apa solusinya agar saya bisa melupakan Mahasiswi tersebut? Soalnya saya merasa telah melakukan dosa dengan seringnya saya mencuri pandang kepadanya.

Dr. Buthi Menjawab:

“Sebenarnya saya tidak mempunyai cara untuk membuat anda melupakan Mahasiswi tersebut dan pertanyaan anda yang demikian itu terasa cukup aneh. Akan tetapi saya bisa menunjukkan anda jalan keluar yang bagus untuk menyelesaikan permasalahan ini, yaitu: Hendaknya anda melamar Mahasiswi tersebut dari keluarganya kemudian menikahlah dengannya. Inilah jalan keluar yang bagus dan Syar’i yang biasa dilakukan banyak orang.”

Sumber : Mansyurat Ijtima’iyah hal. 133 karya Prof. Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi, cet. Dar El-Fikr Damaskus 2001.
*)www.fiqhmenjawab.net/2015/11/pesan-untuk-jomblo-yang-sedang-jatuh-cinta/

Post a Comment Blogger

 
Top