0 Comment


Fenomena munculnya gerakan yang mengatasnamakan Islam untuk mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini, nyatanya sebagian kecil saja yang tahu dari kelompok mana.

Sejatinya ada dua kelompok besar yang berusaha mengganggu stabilitas Negara dengan tujuan merebut sumberdaya alamnya yang melimpah. Yang pertama adalah kelompok transnasional atau komunitas yang sengaja diciptakan di Indonesia yang memiliki afiliasi politik dari luar Bangsa Indonesia.

Kelompok tersebut dilahirkan juga atas dana miliaran dari lobi-lobi yahudi dan dilakukan dengan cara yang sangat sistematis, untuk itulah mengapa segala kekuatan yang dimiliki di Indonesia akan dihancurkan satu persatu berikut siapapun yang menghalanginya.

“Dan setalah kami bolak balik ke Amerika dan menelusurinya, mereka menganggap NU adalah satu kekuatan besar bangsa ini yang menjadi penghalang mereka menguasai Indonesia,” ujar Ketua LDNU, PBNU KH Maman Imanulhaq Faqih kepada Ansor Indramayu Online, usai agenda Kopdar Netizen NU se-Jawa Barat belum lama ini.

Untuk itulah menghancurkan NU akan menghancurkan Indonesia, selanjutnya kehancuran negeri adalah pestapora untuk menikmati sumber daya alam yang melimpah yang dimilikinya.

Kelompok kedua yang dihadapi NU dan Negara ini adalah kelompok transaksional, dimana kelompok ini dengan gampang dibayar untuk memuluskan kepentingannya. Dicontohkan Kyai Maman, ia pernah didatangi Duta Besar Arab Saudi yang memintanya berhenti bicara kasus crine yang membunuh banyak jamaah haji dan kasus Mina.

“Mereka menawarkan bantuan yang sangat besar kepada saya, tapi ketika saya menolaknya, besoknya ada mereka masuk ke pesantren-pesantren kemudian mendeklarasikan menolak Syiah, pokoknya kemudian ramai perdebatan Sunni-Syiah di Indonesia,” kata dia.

Menghadapi dua kelompok yang ingin menyingkirkan NU dan menghancurkan NKRI itu butuh satu cara yaitu militansi kader NU dan ummat muslim Ahlusunnah Waljamaah. “Sementara militansi ini masih belum terlihat bukan hanya di NU, tapi di kelompok nasionalis juga,” bebernya.

Militansi menurut Kyai Maman bisa terbangun dengan melakukan gerakan literasi, sehingga PBNU kini sangat konsen mengintruksikan kepadanya dan PCNU se-Indonesia agar solid membangun penguatan tulis menulis dan mendakwahkannya melalui berbagai sumbu yang mudah dicerna dan diterima masyarakat luas. “Untuk itu kami berpesan kepada seluruh pendakwah NU di seluruh Indonesia agar ikut menjadikan dan memosikan media informasi penting dikuasai dan dimanfaatkan untuk lebih memudahkan masyarakat tentang ajaran agama yang benar,” pungkasnya.

sumber: http://gpansorindramayu.or.id/index.php/news/10-avenue/124-terbongkar-ini-dia-kelompok-yang-berusaha-bubarkan-nu-nkri

Post a Comment Blogger

 
Top