Fenomena munculnya gerakan
yang mengatasnamakan Islam untuk mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) saat ini, nyatanya sebagian kecil saja yang tahu dari kelompok mana.
Sejatinya ada dua kelompok
besar yang berusaha mengganggu stabilitas Negara dengan tujuan merebut
sumberdaya alamnya yang melimpah. Yang pertama adalah kelompok transnasional
atau komunitas yang sengaja diciptakan di Indonesia yang memiliki afiliasi
politik dari luar Bangsa Indonesia.
Kelompok tersebut dilahirkan
juga atas dana miliaran dari lobi-lobi yahudi dan dilakukan dengan cara yang
sangat sistematis, untuk itulah mengapa segala kekuatan yang dimiliki di
Indonesia akan dihancurkan satu persatu berikut siapapun yang menghalanginya.
“Dan setalah kami bolak balik
ke Amerika dan menelusurinya, mereka menganggap NU adalah satu kekuatan besar
bangsa ini yang menjadi penghalang mereka menguasai Indonesia,” ujar Ketua
LDNU, PBNU KH Maman Imanulhaq Faqih kepada Ansor Indramayu Online, usai agenda
Kopdar Netizen NU se-Jawa Barat belum lama ini.
Untuk itulah menghancurkan NU
akan menghancurkan Indonesia, selanjutnya kehancuran negeri adalah pestapora
untuk menikmati sumber daya alam yang melimpah yang dimilikinya.
Kelompok kedua yang dihadapi
NU dan Negara ini adalah kelompok transaksional, dimana kelompok ini dengan
gampang dibayar untuk memuluskan kepentingannya. Dicontohkan Kyai Maman, ia
pernah didatangi Duta Besar Arab Saudi yang memintanya berhenti bicara kasus
crine yang membunuh banyak jamaah haji dan kasus Mina.
“Mereka menawarkan bantuan
yang sangat besar kepada saya, tapi ketika saya menolaknya, besoknya ada mereka
masuk ke pesantren-pesantren kemudian mendeklarasikan menolak Syiah, pokoknya
kemudian ramai perdebatan Sunni-Syiah di Indonesia,” kata dia.
Menghadapi dua kelompok yang
ingin menyingkirkan NU dan menghancurkan NKRI itu butuh satu cara yaitu
militansi kader NU dan ummat muslim Ahlusunnah Waljamaah. “Sementara militansi
ini masih belum terlihat bukan hanya di NU, tapi di kelompok nasionalis juga,”
bebernya.
Militansi menurut Kyai Maman
bisa terbangun dengan melakukan gerakan literasi, sehingga PBNU kini sangat
konsen mengintruksikan kepadanya dan PCNU se-Indonesia agar solid membangun
penguatan tulis menulis dan mendakwahkannya melalui berbagai sumbu yang mudah
dicerna dan diterima masyarakat luas. “Untuk itu kami berpesan kepada seluruh
pendakwah NU di seluruh Indonesia agar ikut menjadikan dan memosikan media
informasi penting dikuasai dan dimanfaatkan untuk lebih memudahkan masyarakat
tentang ajaran agama yang benar,” pungkasnya.
sumber: http://gpansorindramayu.or.id/index.php/news/10-avenue/124-terbongkar-ini-dia-kelompok-yang-berusaha-bubarkan-nu-nkri

Post a Comment Blogger Facebook