Kehidupan Para Wali Di Alam Barzah Oleh Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv2GYFJMAou1MeaJIkLCRxPHDcd_n1zmRmim7Ee-6W5z06EZhW_TO_mOJokWCAYrg-bvnkKAK43RIA16tKrhOzSBXGyYMmZSM_trkxJO5xPjPkeCXBz_kcrIuQ7McXo3uNPOi5qf0bNG8/s1600/maulana-habib-luthfi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv2GYFJMAou1MeaJIkLCRxPHDcd_n1zmRmim7Ee-6W5z06EZhW_TO_mOJokWCAYrg-bvnkKAK43RIA16tKrhOzSBXGyYMmZSM_trkxJO5xPjPkeCXBz_kcrIuQ7McXo3uNPOi5qf0bNG8/s320/maulana-habib-luthfi.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> "Para wali tetap hidup di alam kuburnya (barzah) seperti kehidupan mereka di dunia. Para wali yang ahli tahajjud tetap tahajjud di alam kuburnya. Yang ahli tadarus Qur’an tetap tadarus Qur’an. Yang ahli silaturahim tetap silaturahim. Dan seterusnya. Hal ini sebagai kenikmatan yg mereka alami di alam kubur.<br /><br />Jika ada para peziarah berdiri mengucapkan salam dan do’a-do’a, maka si wali yg diziarahi juga ikut berdiri, menjawab salam dan mengamini do’a-do’anya. Jika para peziarah membaca Yasin, tahlil, dsb, maka si wali juga ikut membacanya. Jika para peziarah tawassul, maka beliau ikut mendo’akan.<br /><br />Diantara wali ada yg ahli darok (menolong), sering keluar dari kuburnya ke alam dunia ini untuk menolong para pecintanya. Diantara wali yg ahli darok adalah Mbah Hasan Minhajul ‘Abidin, Gabutan, Solo. Banyak cerita nyata dari para pecintanya yg membuktikannya. Diantara mereka ada yg ditolong dari kecelakaan, perampokan, dll. Sebagian mereka ada yg ingin sowan ke ndalem beliau sebagai rasa terima kasih dgn membawa oleh-oleh, layaknya orang yg akan sowan Kyai. Namun, mereka kaget setelah ditunjukkan oleh penduduk setempat, bahwa Mbah Hasan Minhaj itu sudah wafat dgn inilah makamnya.<br /><br />Dalil tentang hal ini diantaranya adalah ayat yg menjelaskan bahwa para syuhada’ (orang mati syahid) tetap hidup di alam kuburnya, yakni ayat :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> [ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ ‏( ٢ ‏) : ﺍﻵﻳﺎﺕ ١٥٤ ]<br />ﻭَﻻ ﺗَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻟِﻤَﻦْ ﻳُﻘْﺘَﻞُ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻣْﻮﺍﺕٌ ﺑَﻞْ ﺃَﺣْﻴﺎﺀٌ ﻭَﻟﻜِﻦْ ﻻَّ ﺗَﺸْﻌُﺮُﻭﻥَ ‏( ١٥٤ )</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Jangan kalian katakan bagi orang yg dibunuh di jalan Allah, (mereka) itu orang-orang mati ! Namun, mereka adalah orang-orang yg hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya”</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Jika para syuhada’ saja mendapat karunia tetap hidup di alam kuburnya, maka para ulama’ dan wali pasti mendapat karunia lebih besar, mengingat derajat mereka lebih tinggi.<br /><br />Di Indonesia jumlah makam wali sangat banyak dgn berbagai tingkatannya, nomor kedua setelah Hadlromaut, Yaman. Banyak kitab yg menulis biografi para wali di Timur Tengah, seperti kitab Jami’ Karomatil Auliya’, Thobaqotul Auliya’, dsb. Sebenarnya, di Indonesia waktu itu sudah banyak para wali, hanya saja tradisi tulis-menulis di tanah air belum semarak, jadi tidak sempat terbukukan.<br /><br />Tingkatan wali tertinggi disebut Al-Quthbul Ghouts, dan hanya ada 1 orang dalam setiap masa. Beliau dijuluki Abdullah. Kemudian, di bawahnya ada Al-Imamani (dua imam), yg salah satunya akan menggantikan Al-Ghouts ketika wafat. Kemudian di bawahnya ada Al-Autad, jumlahnya ada 4 orang. Imam Syafi’i dulu adalah pemimpin wali Autad. Kemudian di bawahnya ada Al-Abdal, jumlahnya ada 7 orang. Dst. Keterangan tentang tingkatan para wali bisa di baca diantaranya di kitab Jami’ Karomatil Auliya’."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Inspiratif Pesan Islami Ulama Ulama Nusantara Kehidupan Para Wali Di Alam Barzah Oleh Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

"Para wali tetap hidup di alam kuburnya (barzah) seperti kehidupan mereka di dunia. Para wali yang ahli tahajjud tetap tahajjud di ...

Read more »

DOSA FITNAH BAGAI BULU KEMOCENG YANG TERSEBAR

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyNtIKcPjPZuoAUwcruzCxIIO_-gSfmscCBv9ARJcDjUmtYoj4qlqODB-KK4kPzbJNYnChNrau7QasnadVel35AEkovVT2DJS0GtglLvHcjK5juh3oji1MY7AfuaA5cEH_76lSZh94Jqg/s1600/bulu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyNtIKcPjPZuoAUwcruzCxIIO_-gSfmscCBv9ARJcDjUmtYoj4qlqODB-KK4kPzbJNYnChNrau7QasnadVel35AEkovVT2DJS0GtglLvHcjK5juh3oji1MY7AfuaA5cEH_76lSZh94Jqg/s1600/bulu.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kyai, maafkanlah saya yang telah memfitnah pak  kyai dan ajarkan saya sesuatu yang bisa menghapus kesalahan saya ini.” Aku berusaha menjaga lisanku, tak ingin  sedikitpun menyebarkan kebohongan dan menyinggung perasaan kyai.<br /><br />Kyai Husain terkekeh. “Apa kau serius?” Katanya.<br />Aku menganggukkan kepalaku dengan penuh keyakinan. “Saya serius, Kyai. Saya benar-benar ingin menebus kesalahan saya.”<br /><br />Kyai Husain diam beberapa saat, ia berfikir. Aku bayangkan doa yang akan diajarkan Kyai Husain padaku, yang jika aku membacanya beberapa kali maka Allah akan mengampuni dosa2ku. Aku bayangkan laku, atau tirakat, atau apa saja yang bisa menebus kesalahan dan menghapuskan dosa2ku. Lalu Kyai Husain mengucapkan sesuatu yang benar2 di luar perkiraanku. Di luar perkiraanku<br /><br />“Apakah kau punya kemoceng di rumahmu?”<br />Aku benar2 heran Kyai Husain justru menanyakan sesuatu yang tidak relevan untuk permintaanku tadi.<br />“Maaf, Kyai?” Aku berusaha memperjelas maksud kyai Husain.<br />Kyai Husain tertawa, seperti kyai Husain yang biasanya. Diujung tawanya, ia sedikit terbatuk.<br /><br />Sambil meng-angguk2kan kepalanya, “Ya, temukanlah sebuah kemoceng di rumahmu,” katanya.<br />Tampaknya Kyai Husain benar-benar serius dengan permintaannya.<br />“Ya, saya punya sebuah kemoceng di rumah, Kiai. Apa yang harus saya lakukan dengan kemoceng itu?”<br />Kyai Husain tersenyum. “Besok pagi, berjalanlah dari rumahmu ke pondokku,” katanya,<br /><br />“Berjalanlah sambil mencabuti bulu2 dari kemoceng itu. Setiap kali kau mencabut sehelai bulu, ingat2 perkataan burukmu tentang aku, lalu jatuhkan di jalanan yang kau lalui.”<br />Aku mengangguk. Aku tak membantah. Mungkin maksud kyai agar aku merenungkan kesalahan2ku. Dengan menjatuhkan bulu2nya satu per satu, maka kesalahan2 itu gugur diterbangkan waktu<br /><br />“Kau akan belajar sesuatu” kata kyai. Ada senyum terkembang di wajahku. Keesokannya, aku temui Kyai dengan kemoceng yang tak ada bulu pada gagangnya. Aku segera menyerahkan gagang kemoceng ke beliau. “Ini, Kyai, bulu2 kemoceng ini dijatuhkan satu per satu di perjalanan. Saya jalan lebih dari 5 km dari rumah ke pondok ini. Saya ingat semua perkataan buruk saya tentang Kiai.<br /><br />Saya hitung betapa luasnya fitnah2 saya tentang Kiai yang sudah saya sebarkan pada banyak orang. Maafkan saya, kyai. Maafkan saya”. Kyai meng-angguk2 senyum. Ada kehangatan kurasakan dari raut mukanya. “Seperti kukatakan kemarin, aku sudah memaafkanmu. Barangkali kau khilaf dan hanya tahu sedikit tentangku. Tetapi kau harus belajar seusat” katanya.<br /><br />Aku terdiam mendengar perkataan Kyai Husain yang lembut, menyejukkan hatiku.<br />“Kini pulanglah” kata Kyai Husain. Aku akan beranjak pamit dan mencium tangannya, tapi Kiai melanjutkan kalimatnya, “Pulanglah kembali berjalan kaki dan menempuh jalan yang sama dengan saat kau ke pondokku tadi”<br />Aku terkejut mendengarkan permintaan kyai Husain kali ini, apalagi mendengarkan “syarat” berikutnya: “Di sepanjang jalan kepulanganmu, pungutlah kembali bulu2 kemoceng yang tadi kaucabuti satu per satu. Esok hari, laporkan kepadaku berapa banyak bulu yang bisa kau kumpulkan.”<br />Aku terdiam. Aku tak mungkin menolak permintaan Kyai Husain.<br /><br />“Kau akan mempelajari sesuatu dari semua ini,” tutup Kyai Husain.<br />***<br /><br />Sepanjang perjalanan pulang, aku berusaha menemukan bulu2 kemoceng yang tadi kulepaskan di sepanjang jalan. Hari yang terik. Perjalanan melelahkan. Betapa sulit menemukan bulu2 itu karena tertiup angin, atau menempel di kendaraan yang menuju kota yang jauh, atau tersapu ke mana saja ke tempat yang kini tak mungkin aku ketahui.<br /><br />Tapi aku harus menemukannya. Aku harus terus mencari ke tiap sudut jalanan, ke gang2 sempit, ke mana saja. Aku terus berjalan. Setelah ber-jam2, aku berdiri di depan rumahku dengan pakaian yang ber keringat. Nafasku berat. Tenggorokanku kering. Di tanganku, kugenggam lima helai bulu kemoceng yang berhasil kutemukan di sepanjang perjalanan.<br /><br />Hari sudah menjelang petang. Dari ratusan yang kucabuti dan kujatuhkan dalam perjalanan pergi, hanya 5 helai berhasil kutemukan dan kupungut lagi di perjalanan pulang. Ya, hanya lima helai. Lima helai.<br />***<br /><br />Hari berikutnya aku menemui Kyai Husain dengan murung. Aku menyerahkan lima helai bulu kemoceng itu pada Kyai Husain. “Ini, Kyai, hanya ini yang berhasil saya temukan.” Aku membuka genggaman tanganku dan menyodorkannya pada Kyai Husain.<br />Kyai Husain terkekeh. “Kini kau telah belajar sesuatu,”katanya.<br /><br />Aku mengernyitkan dahiku. “Apa yang telah aku pelajari, Kyai?” Aku benar-benar tak mengerti.<br />“Tentang fitnah-fitnah itu,” jawab kyai Husain.<br />Tiba-tiba aku tersentak. Dadaku berdebar. Kepalaku mulai berkeringat.<br /><br />“Bulu2 yang kaucabuti dan kaujatuhkan sepanjang perjalanan itu fitnah2 yang kausebar. Meski kau benar2 menyesali perbuatanmu dan berusaha memperbaikinya, fitnah2 itu jadi bulu2 yang beterbangan entah kemana. Bulu2 itu kata2mu. Mereka dibawa angin waktu ke mana saja, ke berbagai tempat yang tak mungkin bisa kau duga, ke wilayah2 yang tak mungkin bisa kauhitung!”<br /><br />Tiba-tiba aku menggigil mendengarkan kata-kata Kiai Husain. Seolah-olah ada tabrakan pesawat yang paling dahsyat di dalam kepalaku. Seolah-olah ada hujan mata pisau yang menghujam jantungku. Aku ingin menangis sekeras-kerasnya. Aku ingin mencabut lidahku sendiri.<br /><br />“Bayangkan salah satu dari fitnah-fitnah itu suatu saat kembali pada dirimu sendiri… Barangkali kau akan berusaha meluruskannya, karena kau benar-benar merasa bersalah telah menyakiti orang lain dengan kata-katamu itu. Barangkali kau tak tak ingin mendengarnya lagi”.<br /><br />“Tetapi kau tak bisa menghentikan semua. Kata2mu yang terlanjur tersebar dan terus disebarkan di luar kendalimu, tak bisa kau bungkus lagi dalam sebuah kotak besi untuk kau kubur dalam-dalam sehingga tak ada orang lain lagi yang mendengarnya. Angin waktu telah mengabadikannya.”<br />“Fitnah2 itu jadi dosa yang terus beranak-pinak tak ada ujungnya. Agama menyebutnya dosa jariyah. Dosa yang terus berjalan diluar kendali pelaku pertamanya. Maka tentang fitnah2 itu, meski aku atau siapapun yang kau fitnah telah memaafkanmu sepenuh hati, fitnah2 itu terus mengalir hingga kau tak bisa membayangkan ujung dari semuanya”.<br /><br />“Bahkan meskipun kau telah meninggal dunia, fitnah-fitnah itu terus hidup karena angin waktu telah membuatnya abadi. Maka kau tak bisa menghitung lagi berapa banyak fitnah-fitnah itu telah memberatkan timbangan keburukanmu kelak.”<br /><br />Tangisku benar-benar pecah. Aku tersungkur di lantai. “Astagfirulloh hal-adzhim… Astagfirullohal-adzhim…<br />Astagfirulloh hal-adzhim…” Aku hanya bisa terus mengulangi istighfar. Dadaku gemuruh. Air mata menderas dari kedua ujung mataku.<br /><br />“Ajari saya apa saja untuk membunuh fitnah-fitnah itu, Kyai. Ajari saya! Ajari saya! Astagfirulloohal-adzhim…” Aku terus menangis menyesali apa yang telah aku perbuat.<br /><br />Kyai Husain tertunduk. Beliau tampak meneteskan air matanya.“ Aku telah memaafkanmu setulus hatiku, Nak,” katanya, “Kini, aku hanya bisa mendoakanmu agar Allah mengampunimu, mengampuni kita semua. Kita harus percaya bahwa Allah, dengan kasih sayangnya, adalah zat yang maha terus menerus menerima taubat manusia… Innallooha tawwaabur-rahiim…”<br /><br />Aku disambar halilintar jutaan megawatt yang mengguncangkan batinku! Aku ingin mengucapkan sejuta atau semiliar istighar untuk semua yang sudah kulakukan! Aku ingin membacakan doa-doa apa saja untuk menghentikan fitnah-fitnah itu!<br /><br />“Kini kau telah belajar sesuatu,” kata Kyai Husain, setengah berbisik. Pipinya masih basah oleh air mata.<br />Demikianlah, anakku, fitnah itu kejam. Lebih kejam daripada pembunuhan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Hikmah Inspiratif News Pesan Islami DOSA FITNAH BAGAI BULU KEMOCENG YANG TERSEBAR

“Kyai, maafkanlah saya yang telah memfitnah pak  kyai dan ajarkan saya sesuatu yang bisa menghapus kesalahan saya ini.” Aku berusaha me...

Read more »

Kitab Alfiyah Tulisan Tangan Syaichona Cholil Berusia 122 Tahun Lebih

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCUOfbu8X_ISMdaXbo2OKUEsqW4atTzS5kixO_TFmfajm6ddhQeXgnikQCwf0_TmQkVdBNZbtUGbS7YKQxIe7oT21xV48_77ua8B4nPejEk_EpxCXDqH6qLQ0C2yhfsunXsrs0f9rXo-0/s1600/kitab-alfiya-syaikhona-kholil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="779" data-original-width="931" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCUOfbu8X_ISMdaXbo2OKUEsqW4atTzS5kixO_TFmfajm6ddhQeXgnikQCwf0_TmQkVdBNZbtUGbS7YKQxIe7oT21xV48_77ua8B4nPejEk_EpxCXDqH6qLQ0C2yhfsunXsrs0f9rXo-0/s320/kitab-alfiya-syaikhona-kholil.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Moh. Rowi Mancengan Modung Bangkalan adalah salah satu santri Syaichona Moh. Cholil yang beruntung mendapatkan kitab Alfiyah dari Sang Guru. Moh. Rowi muda awalnya mondok di Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo. Kesehariannya beliau sibukkan dengan mengaji berbagai macam kitab. Selain itu, beliau juga sering bertapa di waktu malam. Tempat pertapaannya agak aneh karena beliau selalu berendam di sungai yang ada di samping pondok, sambil berdzikir secara terus-menerus sampai Shubuh menjelang.<br /><br />Suatu ketika di malam yang gelap dan dingin, beliau turun ke sungai seperti biasanya, berendam sambil berdzikir tiada henti. Dalam kekhusyu’annya, tiba-tiba beliau tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu, beliau bertemu dengan seseorang berpakaian putih serta berwibawa, di atas sebuah bukit orang itu berkata, “Kalau kamu ingin alim ilmu Nahwu, datanglah ke pondok Demangan, belajarlah kepadaku!”.<br /><br />Moh. Rowi terbangun dari tidurnya, sekujur tubuhnya yang dingin kemudian terasa hangat dan gemetar. Segeralah beliau naik ke darat dan kembali ke kamarnya di pondok, sampai menjelang Shubuh, Moh. Rowi sama sekali tidak bisa memejamkan matanya karena mimpi yang baru dialaminya terus membuatnya berpikir apa yang harus dilakukannya. Setelah berpikir lama, beliau akhirnya memutuskan untuk memenuhi perintah orang berwibawa itu yang dilihatnya dalam mimpi.<br /><br />Keesokan harinya, Moh. Rowi segera sowan kepada KH. Ya’qub (Pegasuh Pondok Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo saat itu) dan menceritakan mimpi yang dialaminya. Mendengar penuturan santri yang disayanginya itu, KH. Ya’qub langsung memerintahkan untuk segera melaksanakan petunjuk dalam mimpi itu. Setelah mendapatkan idzin dari gurunya, Moh. Rowi segera menuju ke Demangan Bangkalan, tanpa pulang dulu ke rumahnya di Mancengan Modung. Sebelum ke pondok Demangan, dia mampir dulu ke rumah familinya yang ada di Bangkalan, untuk sekadar membersihkan tubuhnya dan melakukan persiapan untuk berangkat menuju Pondok Demangan.<br /><br />Setelah sampai di pondok Demangan, Moh. Rowi segera sowan kepada Syaichona Moh. Cholil. Namun belum sempat menyampaikan tujuannya untuk mondok, tiba-tiba Syaichona Moh. Cholil langsung mengusirnya, sehingga membuat Moh. Rowi langsung keluar karena ketakutan yang luar biasa. Tetapi dia sadar, bahwa ini adalah cara Syaichona Moh. Cholil untuk menguji kesungguhannya untuk mengaji dalam menuntut ilmu. Keesokan harinya dia kembali sowan lagi, namun Syaichona Moh. Cholil kembali mengusirnya, begitu seterusnya sampai beberapa hari.<br /><br />Moh. Rowi dengan sabar menerima ujian ini, sehingga dia tidak berani lagi untuk sowan ke Rowi segera sowan kepada Syaichona Moh. Cholil. Moh. Rowi bingung dan hanya bisa menunggu dan menunggu di luar komplek pesantren Demangan.<br /><br />Tibalah di hari keempat, Syaichona Moh. Cholil memerintahkan salah satu santri untuk mencari Moh. Rowi dan membawanya ke dhalem beliau. Bukan main gembiranya Moh. Rowi, segera saja dia langsung sowan kepada Syaichona Moh. Cholil. Sesampainya di dhalem, Syaichona menanyakan maksud kedatangannya ke pondok Demangan dan dengan penuh ta’dzhim Moh. Rowi menyampaikan keinginannya untuk mengaji kepada beliau.<br /><br />Syaichona Moh. Cholil kemudian berkata, “Saya menulis kitab Alfiyah dan akan saya jual sama kamu, ayo tawar harganya.” Tentu saja Moh. Rowi gembira luar biasa, tapi dia bingung mau menawar berapa karena Syaichona Moh. Cholil tidak menyebutkan berapa harganya. Namun karena diperintah oleh beliau, Moh. Rowi akhirnya berani mengajukan tawaran 100 duit sen. “Itu terlalu mahal, turunkan lagi,” dawuh Syaichona Moh. Cholil. Kemudian diturunkan 20, namun ditolak, diturunkan lagi 20-20, sampai akhirnya tinggal 20 duit sen dan disetujui oleh Syaichona Moh. Cholil.<br /><br />Setelah mendapatkan kitab Alfiyah tulisan tangan sang guru, Moh. Rowi gembira tiada tara, tiap waktu kitab itu selalu dibaca dan dipelajarinya, sampai menghafal seluruh isinya. Mengetahui hal tersebut, teman-teman santrinya berebutan untuk meminjamnya, sehingga kitab itu kemudian berpindah dari satu tangan santri ke tangan santri lainnya. Hal ini ternyata diketahui oleh Syaichona Moh. Cholil, sehingga suatu ketika beliau mendatangi kamar Moh. Rowi dan menanyakan tantang kitab Alfiyahnya. Dengan badan gemetar Moh. Rowi menyampaikan bahwa kitab itu dipinjam oleh teman-teman santri yang lain. Syaichona Moh. Cholil marah dan menyuruh Moh. Rowi untuk segera mengambil kembali kitabnya. Setelah kitab itu diambil dari temannya, segera kitab Alfiyah itu dihaturkan oleh Moh. Rowi kepada sang guru dan kemudian Syaichona Moh. Cholil menulis di bagian sampul kitab Alfiyah itu:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <br />الا يا مستعير الكتب دعني فان اعارتي للكتب عار<br /><br />فمحبوبي من الدنيا كتابي فهل ابصرت محبوبا يعار</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika dikitab itu terdapat tulisan tangan oleh Syaichona Moh. Cholil, para santri tidak ada lagi yang berani meminjamnya.<br /><br />Setelah mengaji kepada Syaichona Moh. Cholil dengan kitab Alfiyahnya, Moh. Rowi menjadi seorang yang alim ilmu nahwu, hafal seluruh isinya dari awal sampai akhir, bahkan konon beliau juga bisa menghafal sekalipun dibalik dari bagian belakang ke bagian depan, persis seperti mimpi yang dialaminya waktu bertapa berendam di sungai Panji.<br /><br />Setelah KH. Moh. Rowi wafat, kitab Alfiyah tersebut diwariskan kepada putra tertuanya, KH. Tolhah Rowi yang juga merupakan santri Syaichona Moh. Cholil. KH. Tholhah inilah yang mendampingi Syaichona Moh. Cholil ketika menjelang detik-detik wafatnya beliau. Dari KH. Tholhah, kitab tersebut diwariskan kepada putranya KH. A. Shidiq Muslim dan kini diwariskan kepada Lora Ahmad Rowi Shidiq Muslim.<br /><br />Kitab tersebut sudah berusia 122 tahun lebih yang (terhitung dari tahun yang ditulis dibagian belakang kitab) dan kondisinya masih utuh dan tersimpan rapi di pondok Pesantren At-Tholhawiyyah Sumur Nangka Modung Bangkalan.<br /><br />Narasumber: Majelis Keluarga PP. At-Tholhawiyyah Sumur Nangka Ust. Toyyib Fawwas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

ebook News Pesantren Sejarah Kitab Alfiyah Tulisan Tangan Syaichona Cholil Berusia 122 Tahun Lebih

Moh. Rowi Mancengan Modung Bangkalan adalah salah satu santri Syaichona Moh. Cholil yang beruntung mendapatkan kitab Alfiyah dari Sang Gu...

Read more »

Ana Lutfi.....

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWidD_260sC6BvhGv8t5XxjekTHgcaBxncGr9SIUSDsFbEb12yOAC7ZPM2WXL1kCxf40kZmId40EyXa-y1ZZ_521LN478w7QPSupdanEUAFE-0KbDk-1G26i1eeyxqeFDgqXw7bmMT73s/s1600/KH-habib-lutfi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWidD_260sC6BvhGv8t5XxjekTHgcaBxncGr9SIUSDsFbEb12yOAC7ZPM2WXL1kCxf40kZmId40EyXa-y1ZZ_521LN478w7QPSupdanEUAFE-0KbDk-1G26i1eeyxqeFDgqXw7bmMT73s/s320/KH-habib-lutfi.jpg" width="240" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Lebih dari 10 tahun yang lalu, saya ke Pekalongan untuk menghadiri acara pernikahan sepupu. Waktu itu saya mengenakan gamis hitam dan karena kurang tidur, saya pake kaca mata hitam pula.<br /><br />Singkat cerita, acara akad berlangsung, setelah selesai, saya bersama seorang sepupu pergi nyelinap dari pintu belakang rumah pengantin, keluar untuk merokok. Kebetulan ada rumah tua di depan pintu belakang tempat acara diadakan.<br /><br />Ternyata disana ada seseorang yang duduk pake peci, umurnya dibilang tua tidak terlalu tua juga kalau dilihat dr wajahnya. Kami pun salaman dan duduk didepannya.<br /><br />Dia bertanya, antum siapa? Saya jawab saya Ali, ini sepupu saya Taufiq. Dia kembali bertanya, "antum keluarga pengantin?" Saya jawab "iya." Dia bertanya lagi, "alhaddad?", saya jawab "bukan, ibu saya yg alhaddad, yg nikah anaknya khali (saudara ibu), Kami Assegaf dari Jakarta, tapi asal Makassar.<br /><br />Dia senyum, "ahlan wasahlan, fadhal kerumah abis ini kita ngopi." Singkat saya jawab, maaf, ammi, kami udah booking kamar di Guci, abis ini kita langsung kesana. "Oh ok, ajib Guci" jawabnya.<br /><br />"Antum siapa mi?" Tanya saya, dia jawab, "ana Lutfi bin Yahya, ana asli sini, antum kalo berubah pikiran fadhal kerumah." Saya senyum sambil ngerokok, "syukran, insyaAllah". Kamipun ngobrol tentang pekalongan, rumah makan yang enak dll.<br /><br />Ga lama kemudian, datang gerombolan habaib, semua cium tangan ke beliau, ada yg cium bahu, saya main liat-liatan sama sepupu saya, "jaal, nih orang siapeeeee???", sepupu jawab spontan, "posisi kita offside jal". Tiba-tiba ada teman orang pekalongan, abis cium tangan ke beliau, dia nanya,"li, ente abis majlas (ngobrol) sama habib Lutfi?"<br /><br />Kamipun langsung 'tiarap' mau cium tangan beliau, sambil lepas kacamata hitam, beliau tarik tangannya tidak sampai tercium, lalu ketawa "ana orang yg sama dengan yang antum ajak ngobrol tadi, mending kita ngobrol-ngobrol seperti tadi, lebih asyik ana."<br /><br />Source: Ali Heyder</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <br /></div>

Hikmah Inspiratif Ulama Ulama Nusantara Ana Lutfi.....

Lebih dari 10 tahun yang lalu, saya ke Pekalongan untuk menghadiri acara pernikahan sepupu. Waktu itu saya mengenakan gamis hi...

Read more »

Wasiat Abah Guru Sekumpul tentang anak

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUac1C-qkSZsmn082zLwecXisMB3f41dG2iucT3NEmGgLoVWriyzOJX7axPFoqU_fTZOnc6KADILN3TiL8afI7ABDA-LpirD6kFu9CVWJFYrbo_i7PBARCndk0jczfZvqmmKAXMrX5dko/s1600/abah-guru-sekumpul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="604" data-original-width="452" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUac1C-qkSZsmn082zLwecXisMB3f41dG2iucT3NEmGgLoVWriyzOJX7axPFoqU_fTZOnc6KADILN3TiL8afI7ABDA-LpirD6kFu9CVWJFYrbo_i7PBARCndk0jczfZvqmmKAXMrX5dko/s320/abah-guru-sekumpul.jpg" width="239" /></a></div> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>1. JANGAN SERING DIBUAT MENANGIS.</b><br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Karena kalau anak itu sering menangis atau sedih, otaknya akan sempit ( tidak mau pintar ) buatlah dia ( anak anak kita ) selalu gembira.<br /><br /><b>2. ANAK KECIL ITU SEPERTI WALI ( tidak pernah berbuat berdosa )</b><br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Lalu kenapa dia ( anak anak kita ) sering sakit ...???<br />Sebab dia memikul dosa orang tuanya ( ayah dan ibu ) yang belum bertaubat kepada Allah SWT.<br />Bisa karena dosa yang disengaja atau yang tidak kita sadari dan jangan sampai kita termasuk orang tua yang TEGA terhadap anak kita sendiri.<br />Jika seperti itu ...<br />Sebaiknya kita segera bertaubat kepada Allah SWT dan banyak banyak mengingat Allah SWT (Istighfar )<br /> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>3. JANGAN SERING DIPUJI DENGAN PUJIAN YANG BERLEBIHAN.</b><br /> </div> <div style="text-align: justify;"> Karena kalau sering di puji akan membuat anak kita akan menjadi sombong atau besar kepala.<br /> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>4. INGIN MENJADIKAN ANAK KITA MENJADI ORANG YANG ALIM</b> (sholeh dan sholehah) usahakan...<br /> </div> <div style="text-align: justify;"> * Carilah pekerjaan yg halal ( berkah )...<br />* Arahkan anak-anak ke sekolah agama<br />Carikan guru yang jelas ( faseh ) karena anak anak kita tentunya akan mengikuti gurunya<br />* Jagalah makanannya yg benar-benar halal<br />* Carikan pergaulan dg teman-teman yg baik<br />* Kenalkan dan cintakan serta bawa anak-anak kita ke orang-orang sholeh/alim<br /><br />Demikian pesan Abah Guru Sekumpul...mudahan mudahan manfaat untuk kita semua...<br /><br />Dan semoga kita dan anak keturunan kita menjadi anak anak yang alim, sholeh dan sholehah dikumpukan di akhirat bersama Nabi, ulama' dan auliya',,,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Hikmah Pesan Islami Ulama Ulama Nusantara Wasiat Abah Guru Sekumpul tentang anak

1. JANGAN SERING DIBUAT MENANGIS.   Karena kalau anak itu sering menangis atau sedih, otaknya akan sempit ( tidak mau pintar ) bua...

Read more »

IJAZAH UNTUK MENDAPATKAN LAILATUL QODAR DAN BEBERAPA KEISTIMEWAAN

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3gWXokZadd539XexMP0UjN6i27nQeiYJUtskHCDFIRytO5AFf80bAJHHQXMb3NNBo8OjR7BILvg-PDQq95dBw21Lh-qZ05EuRY4ZMz1D5fZ6dlj-SiJq1TuFDPRrTH_Lh7C1t9QRlJUc/s1600/Habib_Muhammad_dulfaqih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="474" data-original-width="474" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3gWXokZadd539XexMP0UjN6i27nQeiYJUtskHCDFIRytO5AFf80bAJHHQXMb3NNBo8OjR7BILvg-PDQq95dBw21Lh-qZ05EuRY4ZMz1D5fZ6dlj-SiJq1TuFDPRrTH_Lh7C1t9QRlJUc/s320/Habib_Muhammad_dulfaqih.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> </div> IJAZAH UNTUK MENDAPATKAN LAILATUL QODAR DAN BEBERAPA KEISTIMEWAAN "<br /><br />Ya hayyu Ya Qoyyum<br /><br />Saya Teringat Satu Ijazah yang Luar biasa Dari Maha Guru saya Al Ustadz Al allamah Alhabib Muhammad Bin Abdulloh Bilfaqih Yang Mana Salah Satu Fadilah Ijazah Wirid ini Yaitu Supaya Bisa Mendapatkan Malam 1000 Bulan yaitu Malam Lailatul Qodar,,<br /> <br /> <div style="text-align: right;"> قال النبي صلى الله عليه وسلم"من قرأ يا حي يا قيوم مائة مرة فى شهر رمضان ادرك ليلة القدر"الحديث او كما قال.0<br /></div> <div style="text-align: justify;"> Barang siapa yagn Membaca Setiap Hari YA HAYYU YA QOYYUM 100 Kali Pada Bulan Romadhon Niscaya dia Akan Mendapatkan Lailatul Qodar...<br /><br />Berkata Al Imam Ghozali RA Bahwa Barang Siapa yang Setiap hari Membaca Ya Hayyu ya Qoyyum 1000 kali Maka dia Akan Di Terima Dan Di Cintai Oleh Semua Orang Dan Akan Di Mudahkan Rizkinya Dan Akan di Beri Kewibawaan, Keselamatan Dari segala Musibah dan Dari segala kesusahan Dan Alloh SWT Akan Membrinya derajad yang tinggi di Akherat Kelak<br />(Nasoihul 'ibad)<br /><br />Dan di sebutkan Oleh Sebagian Ulama' : Bahwa barang Siapa Yang Memperbanyak Membaca Ya Hayyu Ya Qoyyum Dia Akan Di Karuniai Ilmu Yang Manfaat Dan Ucapanya Akan Selalu Di Terima Oleh Siapapun...<br /><br />SEMOGA BERMANFAAT DAN BISA DI ISTIQOMAHKAN TERUTAMA DI BULAN SUCI RAMADAN AGAR KITA BISA MENDAPAT BAGIAN MALAM LAILATUL QODAR...<br /><br />Aamiin aamiin aamiin ya rabbal 'aalamiin bisirri Asrari Al Faatihah....</div> <br /> <div style="text-align: right;"> اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد...0</div> <br /> Source:  Ustadz Taufiq Al Jambary<br /> <br />

Doa Hikmah Ijazah Inspiratif Pesan Islami Ulama Ulama Nusantara IJAZAH UNTUK MENDAPATKAN LAILATUL QODAR DAN BEBERAPA KEISTIMEWAAN

IJAZAH UNTUK MENDAPATKAN LAILATUL QODAR DAN BEBERAPA KEISTIMEWAAN " Ya hayyu Ya Qoyyum Saya Teringat Satu Ijazah yang Luar biasa...

Read more »

8 NASEHAT DARI PARA QUTHBUL AULIYA' UNTUK KALIAN SEMUA

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAwhGO_OK27zt0A5IGSWJwfB3icrV55n3YOfDrrRA5dgIbnG0l59hGJWa0-cOQPF9p-J2WHp5N9XhAJao0W5tIe2UsR_YIsD0uTNFiSmD7UmwLKZqo4RLhuaeCbKCzFYFiQi8YTYosan0/s1600/auliya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="711" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAwhGO_OK27zt0A5IGSWJwfB3icrV55n3YOfDrrRA5dgIbnG0l59hGJWa0-cOQPF9p-J2WHp5N9XhAJao0W5tIe2UsR_YIsD0uTNFiSmD7UmwLKZqo4RLhuaeCbKCzFYFiQi8YTYosan0/s320/auliya.jpg" width="237" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> 8 NASEHAT DARI PARA QUTHBUL AULIYA' UNTUK KALIAN SEMUA<br /> <br /> “Di akhir zaman tidak ada amalan yang lebih baik daripada bershalawat kepada Rasulullah Saw.”<br /> <br /> <b>(Imam Abul Hasan asy-Syadzilli)</b><br /> berkata:<br /> “Tidak tertolak shalawat atas Nabi Saw.”<br /> <br /> <b>(Imam Ibnu Hajar al-Asqalani)</b><br /> berkata:<br /> “Semua dzikir tidak diterima kecuali dengan khusyuk dan hadir hatinya kecuali shalawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyuk dan hadirnya hati.”<br /> <br /> <b>(Al-Hafidz asy-Syaraji)</b><br /> berkata:<br /> “Dengan membaca shalawat, seorang hamba dapat meraih keridhaan Allah Swt, memperoleh kebahagiaan dan restu Allah Swt, berkah-berkah yang dapat dipetik, doa-doa yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu mengobati penyakit hati dan diampuni dosa-dosa besarnya.”<br /> <br /> <b>(Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)</b><br /> berkata:<br /> “Siapa yang (merasa) tidak memiliki amalan shalat (sunnah) dan puasa (sunnah) yang banyak untuk menghadap Allah di hari kiamat, maka hendaknya ia perbanyak membaca shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw.”<br /> <br /> <b>(Syaikh Ibn Athaillah as-Sakandari)</b><br /> berkata:<br /> “Satu shalawat dari Allah cukup untuk seorang hamba, dunia dan akhirat.”<br /> <br /> <b>(Al-Quthb al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad)</b><br /> berkata:<br /> “Jangan tinggalkan membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. Karena bacaan shalawat itu merupakan kunci segala kebaikan dan pintu segala keutamaan untuk agama, dunia dan akhirat.”<br /> <br /> <b>(As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki)</b><br /> berkata:<br /> “Sesungguhnya apabila engkau melakukan ketaatan kepada Allah seumur hidupmu, bahkan Allah berikan di atas umurmu adalah umurnya seluruh manusia untuk digunakan dalam ketaatan kepadaNya, maka sesungguhnya lebih hebat satu shalawat dari Allah SWT.”<br /> </div> <br /> <div style="text-align: right;"> ﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞ ﺍﻟﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ۞ ﻭَﺍﻟﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ ۞ ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟﺤَﻖِّ ۞ ﻭَﺍﻟﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢِ ۞ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴﻢِ ۩1</div> <br /> <div style="text-align: right;"> ۞ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞<br /> ۞ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞<br /> ۞ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div>

Doa Hikmah Inspiratif Pesan Islami Ulama Ulama Dunia 8 NASEHAT DARI PARA QUTHBUL AULIYA' UNTUK KALIAN SEMUA

8 NASEHAT DARI PARA QUTHBUL AULIYA' UNTUK KALIAN SEMUA “Di akhir zaman tidak ada amalan yang lebih baik daripada bershalawat kepa...

Read more »

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah Sebelum Tidur

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-ORMrvD-ieSK9i8i9vEkzJ0Cv4V_YQs_VTnyZSTElppuPskJbsFjSref8sr1l8Mqr3ecl4ojP_F1qWJ8kElc3-T8el8razbpyBwB95g13n0Hps52nshq4xZqtsH8yPUB_XniIvwwOlM/s1600/abah-lutfi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="804" data-original-width="854" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-ORMrvD-ieSK9i8i9vEkzJ0Cv4V_YQs_VTnyZSTElppuPskJbsFjSref8sr1l8Mqr3ecl4ojP_F1qWJ8kElc3-T8el8razbpyBwB95g13n0Hps52nshq4xZqtsH8yPUB_XniIvwwOlM/s320/abah-lutfi.jpg" width="320" /></a></div> <br /> Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah Sebelum Tidur Untuk melakukan 4 amalan yang baik.<br /> <br />1- Mengahatam Al Quran<br />2- Meminta syafaat para nabi dan rasul<br />3- Merelakan Kaum Mukminin-mukminat<br />4- Melaksanakan Haji Dan Umroh<br /> <br />Maksudnya Adalah:<br /><br />1. Membaca surah al ikhlas 3X Pahalanya sama dengan hatam alquran.<br />2. Bersholawat kepada rasulullah, maka para nabi dan khususnya rasulullah siap memberikan syafaat kepada kita.<br />3. Doakan kaum mukminin-mukminat "astaghfirullah lil mukminin wal mukminat".<br />4. Membaca "subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha ilallah wallahu akbar maka pahalanya sama dengan melaksanakan Haji dan umroh..<br /> <br />

Hikmah Pesan Islami Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah Sebelum Tidur

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah Sebelum Tidur Untuk melakukan 4 amalan yang baik. 1- Mengahatam Al Quran 2- Meminta syafaat para nabi ...

Read more »

FADHILAH SHOLAT TARAWIH MALAM PERTAMA SAMPAI MALAM AKHIR RAMADHAN

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl4HU-_oBN1hLV21igiWv8XagsAUnRwePMntIuusYpyBgi8O7wOhEnBTPkXtsPlttBLhmW5sD81wnTHNGDmN4qUoEtfCF-pfbDbMHEebBkDc8Ntk2IEK5bIPP3nT3X_aphfzxZBWMIeXg/s1600/pergi-sembahyang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="729" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl4HU-_oBN1hLV21igiWv8XagsAUnRwePMntIuusYpyBgi8O7wOhEnBTPkXtsPlttBLhmW5sD81wnTHNGDmN4qUoEtfCF-pfbDbMHEebBkDc8Ntk2IEK5bIPP3nT3X_aphfzxZBWMIeXg/s320/pergi-sembahyang.jpg" width="316" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Didalam Kitab Durratun Nashihin Dijelaskan:<br /><br />Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, Bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai Fadhilat Shalat Tarawih Di Bulan Ramadhan.<br /><br />Maka Rasulullah SAW Bersabda,</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Inilah Fadhilat Shalat Tarawih :<br /><br />Malam ke 1 = Membebaskan seorang Mu’min dari Dosanya seperti ketika dia baru dilahirkan Ibunya.<br /><br />Malam ke 2 = Diampunkan Dosa kedua Ibu Bapaknya jika keduanya beriman.<br /><br />Malam ke 3 = Berseru Malaikat dari bawah Arasy "Mulailah beramal,Allah akan menghapus Dosa dosanya yang terdahulu”.<br /><br />Malam ke 4 = Baginya pahala seperti membaca semua Kitab Allah(Taurat,Injil,Zabur dan Al Qur’an)<br /><br />Malam ke 5 = Allah berikan padanya pahala Shalat Di Masjidil Haram,Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.<br /><br />Malam ke 6 = Allah berikan padanya pahala orang yang Thawaf dibaitul Ma’mur seraya memohonkan ampun untuknya segala batu dan lumpur.<br /><br />Malam ke 7 = Seolah baginya hidup dizaman Nabi Musa AS dan turut berperang melawan Fir’aun dan Hamman.<br /><br />Malam ke 8 = Allah berikan kepadanya apa apa yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.<br /><br />Malam ke 9 = Seolah olah dia menyembah Allah Ta'ala seperti kelasnya Ibadah Rasulullah SAW.<br /><br />Malam ke 10 = Allah berikan Rezeki kepadanya berupa kebaikan Dunia dan Akhirat.<br /><br />Malam ke 11 = Akan keluar dari Dunia(Mati) seperti hari ketika dilahirkan oleh Ibunya.<br /><br />Malam ke 12 = Wajahnya seperti Bulan Tanggal 14 dihari Qiamat nanti.<br /><br />Malam ke 13 = Aman dari segala keburukan dihari Qiamat nanti.<br /><br />Malam ke 14 = Dibebaskan dari pemeriksaan dihari Qiamat atas dasar persaksian Malaikat atas Shalat Tarawihnya.<br /><br />Malam ke 15 = Memintakan ampun untuknya semua Malaikat pemikul Arasy dan Kursi.<br /><br />Malam ke 16 = Allah menuliskan untuknya keselamatan dari Neraka dan kebebasan memasuki Surga.<br /><br />Malam ke 17 = Diberikan kepadanya pahala para Nabi Nabiyullah.<br /><br />Malam ke 18 = Berserulah seorang Malaikat "Wahai Hamba, Allah telah Ridha kepadamu dan kedua orang tuamu“<br /><br />Malam ke 19 = Allah mengangkat Derajatnya di Surga Firdaus.<br /><br />Malam ke 20 = Diberikan kepadanya pahala Orang orang yang Mati Syahid dan Orang orang Sholeh.<br /><br />Malam ke 21 = Allah buatkan Rumah di Surga dari Cahaya.<br /><br />Malam ke 22 = Terbebaskan dari Duka Cita ketika dihari Qiamat nanti.<br /><br />Malam ke 23 = Allah buatkan Kota didalam Surga.<br /><br />Malam ke 24 = Ada 24 Do'a yang Mustajab baginya.<br /><br />Malam ke 25 = Allah bebaskan darinya Siksa Qubur.<br /><br />Malam ke 26 = Allah angkatkan Dosanya selama 40 Tahun.<br /><br />Malam ke 27 = Melewati titian Shirothol Mustaqim dihari Qiamat nanti secepat kilat menyambar.<br /><br />Malam ke 28 = Allah angkatkan baginya seribu Derajat didalam Surga.<br /><br />Malam ke 29 = Allah berikan kepadanya pahala 1000× berHaji yang Mabrur.<br /><br />Malam ke 30 = Allah berkata kepadanya. "Wahai Hamba hambaku, Makanlah buah buahan disurga dan mandilah dari air Salsabila di Surga, dan minumlah dari air Telaga Al Kautsar. Aku kata Allah SWT. Adalah Tuhanmu dan Engkau adalah Hambaku."<br /><br />WALLAHU A'LAM<br /><br />Mudah mudahan kita diberikan umur yang panjang dan diberi kesehatan sehingga bisa menunaikan Ibadah Puasa Dan Shalat Tarawih ditahun ini,Dan Mudah mudahan kita semua dikumpulkan didalam Surga, Berkat Rasulullah SAW,Berkat Para Auliya, Berkat Para Ulama dan Berkat Orang orang Sholeh...<br /><br />Aamiin Ya Allah....</div>

Hikmah Pesan Islami FADHILAH SHOLAT TARAWIH MALAM PERTAMA SAMPAI MALAM AKHIR RAMADHAN

Didalam Kitab Durratun Nashihin Dijelaskan: Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, Bahwasanya Rasulullah SA...

Read more »

MENYIKAPI MEREKA YANG MENGGUGAT DO'A BERBUKA PUASA

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLpgZh3cRz5t_5ZTMlJNq_rtugVUBww2wstbtizh3PUswEZ-GKm3Odj_-iSzFOLVJdCaEUsEz8ZIZ_pQ9f3icayW3ccww2uWpi9MMaWslwaP41hsyp4caAeG8fGCScjDFESGo8kDZjfqc/s1600/doa-buka-puasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLpgZh3cRz5t_5ZTMlJNq_rtugVUBww2wstbtizh3PUswEZ-GKm3Odj_-iSzFOLVJdCaEUsEz8ZIZ_pQ9f3icayW3ccww2uWpi9MMaWslwaP41hsyp4caAeG8fGCScjDFESGo8kDZjfqc/s320/doa-buka-puasa.jpg" width="320" /></a></div> <br /> Mari simak penjelasan keterangan berikut dari ulama lintas madzhab. Kaum Muslimin di seluruh dunia termasuk di Indonesia apabila berbuka puasa biasa membaca do’a berikut:<br /> <br /> <div style="text-align: right;"> اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ </div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Artinya: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah”.<br /><br />Pembacaan do’a seperti ini (atau dalam foto) – dengan fariasi tambahan dan pengurangan – merupakan warisan turun-temurun dari para Ulama Waratsatul Anbiya. Mereka yang menganjurkan membaca do’a ini adalah para Ahli Hadis dan Fuqaha dari berbagai Madzhab. Dari Ulama Madzhab Hanafi misalnya kita menemukan penjelasan dari Al Imam Fakhruddin Utsman bin Ali az Zaila’i:</div> <br /> <div style="text-align: right;"> وَمِنْ السُّنَّةِ أَنْ يَقُولَ عِنْدَ الْإِفْطَارِ اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْت وَعَلَيْك تَوَكَّلْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت</div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Artinya: Di antara Sunnat adalah ketika berbuka puasa dianjurkan mengucapkan: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal dan dengan rizki-Mu aku berbuka. (Lihat kitab Tabyinul Haqa’iq Syarah Kanzud Daqa’iq karya Al Imam Az Zaila’i juz 4 halaman 178).<br /><br />-Dari Ulama Madzhab Maliki antara lain disebutkan dalam Kitab Al Fawakih Ad Dawani Ala Risalah Ibni Abi Zaid Al Qirwani karya Syekh Ahmad bin Ghunaim bin Salim bin Mihna An Nafrawi :</div> <br /> <div style="text-align: right;"> وَيَقُولُ نَدْبًا عِنْدَ الْفِطْرِ : اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْت وَمَا أَخَّرْت ، أَوْ يَقُولُ : اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ </div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Artinya: Dan Sunnat ketika berbuka puasa mengucapkan: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Maka ampunilah dosaku yang lalu dan yang akan datang”. Atau mengucapkan: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah”. (Lihat pada Juz 3 halaman 386).<br /><br />– Dari Madzhab Syafi’i antara lain dikemukakan Al Hafizh Al Imam An Nawawi dalam Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab:</div> <br /> <div style="text-align: right;"> والمستحب أن يقول عند إفطاره اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت لما روى أبو هريرة قال ” كان رسول الله صلي الله عليه وسلم إذا صام ثم أفطر قال اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت </div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Artinya: Dan yang disunnahkan ketika berbuka puasa itu adalah mengucapkan: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka”. Berdasarkan Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW itu apabila berpuasa kemudian berbuka membaca “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka”. (Lihat Al Majmu’ Juz 6 halaman 363).<br /><br />– Dari Madzhab Hanbali antara lain dikemukakan oleh Ibnu Qudamah Al Maqdisi:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> ويستحب تعجيل الافطار وتأخير السحور، وأن يفطر على التمر وإن لم يجد فعلى الماء،وأن يقول عند فطره اللَّهُمَّ لَك صُمْت ، وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت ، سُبْحَانَك وَبِحَمْدِك ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي إنَّك أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Artinya: Dan disunnahkan menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Dianjurkan agar berbuka dengan kurma atau jika tidak ada, dengan air. Dan ketika berbuka hendaklah membaca, “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka”. Maha Suci Engkau ya Allah dan segala pujian bagi-Mu. Ya Allah, terimalah ibadahku sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Asy Syarh Al Kabir karya Ibnu Qudamah, juz 3, halaman 76).<br /><br />Para Ulama itu mengamalkan do’a tersebut berdasarkan warisan ilmu yang diterima secara turun temurun dari generasi ke genarasi dan bermuara di generasi awal Ummat ini. Namun do’a tersebut pun terdapat pula catatannya di dalam kitab-kitab Hadis. Di antara buku Hadis yang mencantumkannya adalah buku karya Al Imam Abu Dawud, seorang penyusun buku Hadis bermadzhab Hanbali dalam Sunannya:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أَبُو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ الْحَسَنِ أَخْبَرَنِى الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ – يَعْنِى ابْنَ سَالِمٍ – الْمُقَفَّعُ – قَالَ رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقْبِضُ عَلَى لِحْيَتِهِ فَيَقْطَعُ مَا زَادَ عَلَى الْكَفِّ وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَفْطَرَ قَالَ « ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ». (رواه ابو داود) قال الشيخ الألباني : حسن </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Artinya: Marwan bin Salim berkata; Aku melihat Ibnu Umar memegang jenggotnya dan memotong yang melebihi genggaman telapak tangannya dan berkata: Rasulullah SAW itu apabila berbuka puasa mengucapkan “Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah”. (HR Abu Dawud).<br /><br />Al Imam Al Baihaqi, seorang penyusun kitab Hadis bermadzhab Syafi’i meriwayatkan dalam As Sunan Al Kubra – selain Hadis di atas – sebuah Hadis lain:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِىٍّ الرُّوذْبَارِىُّ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ : أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ :« اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ».(رواه البيهقي فالسنن الكبرى)<br /></div> <div style="text-align: justify;"> Artinya: Bahwasanya nabi Muhammad SAW itu apabila berbuka puasa membaca “Allahumma Laka Shumtu…” [Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka]. (HR Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra Juz 4 halaman 239)<br /><br />Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa membaca do’a “Allahumma laka Shumtu….” Sebagaimana yang biasa dilakukan Ummat Islam adalah Sunnah. Adapun adanya keterangan sebagian orang yang menilai Hadisnya lemah dapat dijelaskan sebagai berikut:<br /><br />Pertama, lemahnya sebuah Hadis tidak serta merta terlarang mengamalkannya sebab kelemahan itu hanyalah pada penisbatannya kepada Rasulullah SAW, tidak ada kaitannya dengan boleh-tidaknya dibaca.<br /><br />Kedua, Hadis “Allahumma Laka Shumtu…” sungguhpun dha’if namun ia melengkapi Hadis “Dzahabazh Zhama’u…”. yang yang Hasan itu. Bentuk kedua ini belum merupakan do’a sebab hanya bentuk berita atau ucapan biasa yang disampaikan Rasulullah SAW saat minum air. Bacaan ini baru menjadi do’a manakala disambungkan dengan kalimat “Allahumma…” yang berarti “Ya Allah”.<br /><br />Ketiga, bacaan do’a tersebut telah diamalkan dan dianjurkan oleh semua Ulama Madzhab Empat Itu artinya membaca “Allahumma laka Shumtu” merupakan kesepakatan Ummat Islam.<br /><br />Apabila ada orang awam yang melarang membaca “Allahumma Laka Shumtu…” maka orang tersebut dapat dikatakan menganut aliran sesat, sebab – selain menyalahi kesepakatan Ummat Islam – tidak ada dalil yang menjadi dasarnya. Bahkan, sabda Rasulullah SAW di atas menganjurkan kita memilih do’a sesuka kita. Lalu dengan alasan apa orang tersebut melarang membaca do’a “Allahumma Laka Shumtu..” ?.<br />Bukankah dengan larangannya itu berarti ia telah membuat Syari’at baru?. Kalau saja membaca do’a yang terdapat dalam Hadis Shahih itu diharamkan, tanyakan kepada orang itu; “Pernahkan anda berdo’a dengan Bahasa Indonesia agar anak anda sukses sekolahnya? Jika pernah, lalu apakah ada dalilnya bentuk do’a yang anda baca itu? Lalu bagaimana anda melarang orang membaca do’a yang disepakati Ummat Islam dari dulu hingga sekarang hanya gara-gara “katanya” Hadisnya dha’if ?<br /><br />Para ulama menganjurkan membaca do’a tersebut, simak hadits yang mereka (Rohimahumullahu) takhrij :</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Lihat dalam taisiril wushul ila ahaaditsir rasul</div> <br /> <div style="text-align: right;"> <br />1 -كان إذا أفطر قال : اللهمَّ لك صمتُ وعلى رِزقِك أفطرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: أبو داود – المصدر: المراسيل – الصفحة أو الرقم: 203<br />خلاصة حكم المحدث: أورده في كتاب المراسيل<br /><br />2 -أنّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قال اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: أبو داود – المصدر: سنن أبي داود – الصفحة أو الرقم: 2358<br />خلاصة حكم المحدث: سكت عنه [وقد قال في رسالته لأهل مكة كل ما سكت عنه فهو صالح]<br /><br />3 – كان النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا أفطَر قال بِسْمِ اللهِ اللَّهمَّ لكَ صُمْتُ وعلى رِزْقِكَ أفطَرْتُ<br />الراوي: أنس بن مالك المحدث: الطبراني – المصدر: المعجم الأوسط – الصفحة أو الرقم: 7/298<br />خلاصة حكم المحدث: لم يرو هذا الحديث عن شعبة إلا داود بن الزبرقان تفرد به إسماعيل بن عمر<br /><br />4 – اللهمَّ لكَ صُمْتُ وعلى رزقِكَ أفطرتُ<br />الراوي: أبو هريرة المحدث: النووي – المصدر: المجموع – الصفحة أو الرقم: 6/362<br />خلاصة حكم المحدث: غريب، ليس معروفا، وعن النبي صلى الله عليه وسلم مرسلا، ومن رواية ابن عباس مسنداً متصلاً بإسناد ضعيف<br /><br />5 – أن النبيَّ _صلى الله عليه وسلم _كان إذا أفطرَ قال : اللهمَّ لكَ صمتُ، وعلى رِزْقِكَ أفطرتُ.<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: الذهبي – المصدر: المهذب – الصفحة أو الرقم: 4/1616<br />خلاصة حكم المحدث: مرسل<br /><br />6 – أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ كان إذا أفطرَ قال : اللَّهُمَّ لكَ صُمتُ وعلى رِزقِكَ أفْطَرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: ابن الملقن – المصدر: البدر المنير – الصفحة أو الرقم: 5/710<br />خلاصة حكم المحدث: إسناده حسن لكنه مرسل<br /><br />7 – بلغَه أنَّ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ كانَ إذا أفطرَ قالَ اللَّهمَّ لَكَ صمتُ وعلى رزقِك أفطرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: ابن الملقن – المصدر: شرح البخاري لابن الملقن – الصفحة أو الرقم: 13/400خلاصة حكم المحدث: مرسل [وروي] من حديث أنس مرفوعاً بإسناد فيه ضعف<br /><br /><br />8 -أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ تعالَى عليه وسلم كان إذا أفطر قال : اللهمَّ لك صمتُ وعلى رِزقكَ أفطرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: ابن الملقن – المصدر: خلاصة البدر المنير – الصفحة أو الرقم: 1/327<br />خلاصة حكم المحدث: إسناده حسن لكنه مرسل<br /><br />9 – أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ كان إذا أفطرَ قال اللهمَّ لك صمتُ وعلى رزقك أفطرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: ابن الملقن – المصدر: تحفة المحتاج – الصفحة أو الرقم: 2/96<br />خلاصة حكم المحدث: مرسل<br /><br />10 -اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل منا إنك أنت السميع العليم<br />الراوي: [عبدالله بن عباس] المحدث: ابن القيم – المصدر: زاد المعاد – الصفحة أو الرقم: 2/49<br />خلاصة حكم المحدث: لا يثبت<br /><br />11 -أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا أفطَر قال اللهُم لكَ صمتُ ، وعلى رزقِكَ أفطَرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: ابن كثير – المصدر: إرشاد الفقيه – الصفحة أو الرقم: 289/1<br />خلاصة حكم المحدث: مرسل، ومن حديث ابن عباس ونحوه، ولا يصح سنده<br /><br />12 -أن النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ كان إذا أفطر قال اللهمَّ لك صمتُ وعلى رزقِك أفطرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: محمد المناوي – المصدر: تخريج أحاديث المصابيح – الصفحة أو الرقم: 2/169<br />خلاصة حكم المحدث: مرسل<br /><br />13 -كانَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا أفْطَرَ قال بسمِ اللهِ اللهمَّ لَكَ صمْتُ وعلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ<br />الراوي: أنس بن مالك المحدث: الهيثمي – المصدر: مجمع الزوائد – الصفحة أو الرقم: 3/159<br />خلاصة حكم المحدث: فيه داود بن الزبرقان وهو ضعيف<br /><br />14 -أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا أفطر قال : اللَّهمَّ لك صُمتُ ، وعلى رزقِك أفطرتُ<br />الراوي: معاذ بن زهرة المحدث: ابن حجر العسقلاني – المصدر: التلخيص الحبير – الصفحة أو الرقم: 2/801<br />خلاصة حكم المحدث: مرسل<br /><br />15 – كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا أفطر قال : بسمِ اللهِ اللَّهمَّ لك صُمتُ، وعلى رزقِك أفطرتُ<br />الراوي: أنس بن مالك المحدث: ابن حجر العسقلاني – المصدر: التلخيص الحبير – الصفحة أو الرقم: 2/802<br />خلاصة حكم المحدث: إسناده ضعيف<br /></div> <div style="text-align: justify;"> Melihat pandangan ahli hadits diatas ,derajat hadits nya khilaf (marfu’ , mursal dan dhaif ) kalaupun dhaif namun secara ma’na hasan , Imam Ghozali saja yang tingkatannya ”Hujjatul Islam” dalam banyak kitabnya mengutarakan amalan-amalan yang sumbernya dari hadits dhaif sebagai “Fadhailul a’mal”.<br /><br />Dan menurut kami , “terlalu berlebihan kalau ada orang atau golongan yang tidak memperbolehkan do’a tsb diatas dengan berdasarkan “sanad haditsnya lemah”.<br />Ta’dzimnya Ahlu Sunnah Wal-Jama'ah dengan menggabungkan keduanya:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله</div> <br /> Wallahu A’lam Bis-Shawab.<br /> <br />

Doa News Pesan Islami MENYIKAPI MEREKA YANG MENGGUGAT DO'A BERBUKA PUASA

Mari simak penjelasan keterangan berikut dari ulama lintas madzhab. Kaum Muslimin di seluruh dunia termasuk di Indonesia apabila berbuka ...

Read more »

Fadilah Sholawat Syifa' ( Obat )

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpc-siKgd5tnGY879NUuOmG8XguNWgq_RH5Fiu4bOZaSLnYvpn-FEytfWywHY68fcnQbUWYLrCw770g1hjYqvYg8luoEiaf7snJnGz4rrJGF2KRCQduUTgF_EyplAYvTzaKEDGiALGIbw/s1600/mbah+maimun+zubair.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpc-siKgd5tnGY879NUuOmG8XguNWgq_RH5Fiu4bOZaSLnYvpn-FEytfWywHY68fcnQbUWYLrCw770g1hjYqvYg8luoEiaf7snJnGz4rrJGF2KRCQduUTgF_EyplAYvTzaKEDGiALGIbw/s320/mbah+maimun+zubair.png" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /> <div style="text-align: center;"> ﺑِﺴْــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــــﻢِ </div> <br /> <div style="text-align: right;"> السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ<br /> ۩ اَللهُمَّ صَلّیۓِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۩ </div> <br /> Barang siapa yang selalu membaca Sholawat ini setiap malam 7x atau 21 s.d 41 x atau 313x insya Allah diberi terang hatinya serta diberi kesehatan lahir dan batin.<br /> <br /> Agar kita benar-benar dapat memperoleh kesehatan jasmani dan rohani, maka perbanyaklah dan biasakanlah membaca shalawat berikut.Ini shalawatnya:</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: right;">  أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN TIBBI ALQULUBI WADAWAAIHA WA'AFIYATI AL'ABDAANI WASYIFAA'IHAA WANUURI ALABSHORI WADLIYAA'IHA WA'ALAA ALIHI WASHOHBIHI WABARIK WASALLIM</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan atas baginda kami Nabi Muhammad yang merupakan obat dan penyembuhan hati kami, penyehat dan penyelamat badan, yang merupakan cahaya dan sinar penglihatan dan yang merupakan penjamin kesehatan jasmani dan rohani akan kebutuhan makanan dan juga tumpahkan kesejahteraan itu atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dan berilah keselamatan.</div> <br />

Doa Hikmah Ijazah Fadilah Sholawat Syifa' ( Obat )

ﺑِﺴْــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــــﻢِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ۩ اَللهُمَّ صَلّیۓِ عَ...

Read more »

Amalan Ampuh Lancar Rizqi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd4mxqpvem9G6tn1xl8K61FaZl0__ubnvVfaCrisneOMPgH6BkL6LcshyTlR4z0xuRreyyNc1Wk3qvdFORc2MvtwJwGb75nQEa6ezscUGPOIO0S9TA0WF4XVwoirQN6bdYlLXbXNYREX0/s1600/pic2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="561" data-original-width="960" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd4mxqpvem9G6tn1xl8K61FaZl0__ubnvVfaCrisneOMPgH6BkL6LcshyTlR4z0xuRreyyNc1Wk3qvdFORc2MvtwJwGb75nQEa6ezscUGPOIO0S9TA0WF4XVwoirQN6bdYlLXbXNYREX0/s320/pic2.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Amalan ini penting namun jarang diketahui banyak orang. Padahal faidahnya banyak sekali. Membaca Surat al-fath pada malam pertama bulan Ramadhan akan mendapatkan kelapangan rizki selama setahun kemudian.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI0opq8qoa0-RMzzksS8i4ITN8gcuTBIy-5YejFmI5jn2kM9zy6oWfJjCb7IQcGjd58w0KxwkPtvacbjJE2ejuHUIWiMxDmw2qkG-0eOtE06s0Ot044hafonqCQVx7JNwNizh0wpb7Yps/s1600/pic1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="711" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI0opq8qoa0-RMzzksS8i4ITN8gcuTBIy-5YejFmI5jn2kM9zy6oWfJjCb7IQcGjd58w0KxwkPtvacbjJE2ejuHUIWiMxDmw2qkG-0eOtE06s0Ot044hafonqCQVx7JNwNizh0wpb7Yps/s320/pic1.jpg" width="237" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /><b>1.</b> Telah disebutkan di dalam kitab Kanzun Najaah Was Surur, karya Syeikh ‘Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali bin ‘Abdul Qaadir al-Quddus al-Makki asy-Syafie tentang keutamaan membaca surat al-Fath pada malam awal Ramadhan.<br />Faedah Membaca Surah al-Fath Pada Malam Awal Ramadhan. Telah berkata Syaikh Abu Bakar an-Naisaaburi,<br /><br />"Aku telah mendengar Muhammad bin ‘Abdul Malik berkata, aku telah mendengar Yazid bin Harun berkata, aku telah mendengar as-Sam’udi berkata, 'Telah sampai kepadaku bahwa barangsiapa membaca surah al-Fath pada malam awal (malam pertama) Ramadhan di dalam sholat tathawwu’ (solat sunat), dia berada di dalam penjagaan Allah untuk tahun tersebut'.<br /><br /><b>2.</b> Sulthonul Ulama' Al Habib Salim bin Abdullah Asy Syathiri berkata,<br />"Hendaknya kita melakukan shalat di malam pertama bulan Ramadhan empat rakaat, yang dibaca untuk setiap rakaatnya satu maqra (tempat tanda bacaan) dari surah Al-Fath (Inna fatahna laka fathan mubina…).<br />Diriwayatkan oleh Al- Khatib Asy-Syarbini bahwa barang siapa melakukan hal tersebut di awal malam Ramadhan, ia akan menjalani kehidupannya setahun dalam kebaikan dan berkecukupan. Hendaknya engkau melaku­kan hal itu".<br /><br />(Catatan) Tentang membaca surat Al Fath di malam pertama bulan Ramadhan ini, penulis menyimpulkan cara pengamalan dari dua sumber di atas.<br />Caranya, dirikanlah sholat sunat apapun di malam pertama Ramadhan, dan bacalah di dalam sholat tersebut (setelah membaca surah al-Fatihah), separuh daripada surat al-Fath dan sempurnakan separuhnya lagi di dalam rakaat kedua. Bisa dilakukan dua roka'at saja, atau empat roka'at.<br /><br /><b>3.</b> Tersebut juga di dalam kitab al-Wasaailul asy-Syaafi’ah fi al-Adhkar an-Naafi’ah wa al-Auraad al-Jaami’ah wa ats-Tsimaar al-Yaani’ah wa al-Hujub al-Hariizah al-Maani’ah ‘an an-Nabiy صلى الله عليه وآله وسلم karya al-Imam al-‘Allamah as-Sayyid asy-Syarif al-Muhaddits al-Habib Muhammad bin ‘Ali Khirid al-‘Alawi al-Husaini at-Tarimi (wafat 960هـــ), halaman 474:<br /><br />Dari Sayyidina Abdullah Ibnu ‘Umar رضي الله عنهما, Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم telah bersabda,<br />"Telah diturunkan kepadaku semalam akan satu surah yang lebih kukasihi daripada segala apa yang terbit matahari atasnya (yakni dunia dan segala isinya), dan dianjurkan agar dibaca pada awal malam bulan Ramadhan. Maka bacalah dan ajarkan kepada anak-anak kalian, insyaaAllah mereka tidak akan ditimpa kesusahan".<br /><br /><b>4.</b> Berkata Syeikh Hussin Qudri Martapura di dalam karyanya berjudul Senjata Mukmin, pada halaman 92:<br />"Surah al-Fath. (Khasiatnya) barangsiapa membacanya 3 (tiga) kali pada malam permulaan timbul bulan Ramadhan, insyaAllah terpeliharalah ia di dalam setahunan itu dari marabahaya dan diluaskan rezekinya.".<br /><br />Silakan ketik Qabiltu di kotak komentar di bawah ini karena admin juga menerima ijazah ini dengan cara yang sama: Qabiltu!.</div> <br />

Doa Hikmah Ijazah Pesan Islami Amalan Ampuh Lancar Rizqi

  Amalan ini penting namun jarang diketahui banyak orang. Padahal faidahnya banyak sekali. Membaca Surat al-fath pada malam pertama bul...

Read more »

Mbah Malik Tidur Tiga Tahun

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfak39BYe0epCMOiorho3YGsrDd52yskxsKzDr7yP9LFfJ9nrHebyYpwgD2wZJMee8at6sy60yVqj60Ou1X6hIdKiIM-uJvdeDHgGEoGRAMFIisLnjqkfgLh2E-YOEHkeUB9bbNVNek7U/s1600/mbah+malik.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfak39BYe0epCMOiorho3YGsrDd52yskxsKzDr7yP9LFfJ9nrHebyYpwgD2wZJMee8at6sy60yVqj60Ou1X6hIdKiIM-uJvdeDHgGEoGRAMFIisLnjqkfgLh2E-YOEHkeUB9bbNVNek7U/s1600/mbah+malik.png" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> SYEIKH al-‘Arif Billah Abdul Malik bin Ilyas Purwokerto (Mbah Malik), adalah orang yang sangat alim dan hafidz (hafal al-Qur'an). Dulu pernah terjadi, sebelum shalat Dzuhur beliau terbiasa melakukan shalat sunnah Qabliyah, dan setelahnya dilanjutkan membaca shalawat bersama jamaahnya dari jam 12 siang sampai jam 13:30 WIB.<br /><br />“Shallallahu ‘ala Muhammad...” tepat pukul 13:30, iqamat pun berkumandang tanpa komando karena sudah menjadi adat kebiasaannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br />Meski sudah dikomati, Mbah Malik masih tetap duduk terdiam, tidak bangun dan hanya tasbihnya saja yang masih jalan. Ditunggu lama Mbah Malik tak kunjung bangun hingga waktu Dzuhur hampir habis. Akhirnya shalat pun terpaksa dikerjakan berjamaah dipimpin Kiai Isa, adik ipar Mbah Malik.<br /><br />Sampai malam hari Mbah Malik belum juga bangun, padahal kondisinya normal tidak ada gejala apapun yang mencurigakan. Sampai 3 hari, seminggu, sebulan, hingga bertahun-tahun lamanya tidak ada yang berani membangungkan. Tidak ada perubahan sedikit pun yang mencurigakan kecuali setiap hari wajah Mbah Malik semakin yatala'la (mencorong bersinar) nurnya.<br /><br />Setelah tiga tahun berlalu, Mbah Malik tiba-tiba bangun persis pada jam 13:30 WIB. “Qamat... qamat...,” pinta beliau. Lalu semuanya berdiri untuk shalat berjamaah dan Mbah Malik sebagai imamnya.<br /><br />Herannya, shalat beliau berlangsung dengan normal seperti biasanya, tanpa lemah ataupun limbung, padahal “la yasyrab wala ya’kul” (tidak makan dan tidak minum) selama tiga tahun. Itulah maqam fana’ yang pernah dialami Mbah Malik.<br /><br />Selesai shalat, Mbah Malik bertanya, “Lha si anu mana? Si itu ke mana?”<br />“Mereka sudah meninggal, Kiai,” jawab para santri.<br />“Lha tadi masih bareng selawatan kok,” ucap Mbah Malik kaget sebelum mengetahui sudah tiga tahun dirinya baru terbangun dari duduk dzikir.<br /><br />Sumber: habibluthfinet</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Ulama Ulama Nusantara Mbah Malik Tidur Tiga Tahun

SYEIKH al-‘Arif Billah Abdul Malik bin Ilyas Purwokerto (Mbah Malik), adalah orang yang sangat alim dan hafidz (hafal al-Qur'an). Du...

Read more »