PROFIL GUS MUWAFIQ - ULAMA NU PAKAR SEJARAH

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqOiI4vrcBnUYGDQLGa6KfLUggjQ1UWTdW9Zi5q35puEhzIMMwKICx6xFPBfaGcZZf-7XyACg-J7mY1pmjKbEy8GcFTeOlGyenDgiAN9ftvwK0DB52l1kjpsolgIowacT0sa-Hs7rWpyI/s1600/Gus-Muwafiq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqOiI4vrcBnUYGDQLGa6KfLUggjQ1UWTdW9Zi5q35puEhzIMMwKICx6xFPBfaGcZZf-7XyACg-J7mY1pmjKbEy8GcFTeOlGyenDgiAN9ftvwK0DB52l1kjpsolgIowacT0sa-Hs7rWpyI/s1600/Gus-Muwafiq.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <b>"BIOGRAFI KYAI MUDA JAWA TENGAH"</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gus Muwafiq, begitu biasa dikenal banyak orang, beralamat tinggal di Perum Jombor Pratama No. 19, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Dari jalan layang Jombor, turun ke bawah, ada Indomaret depan Terminal Jombor sekaligus pangkalan ojek. Dari situ masuk menuju Perumahan Jombor Baru lurus mentok, kemudian ke kanan 200an meter. Sebelum masjid/makam, ada perumahan. Depannya berdiri bendera hijau lambang Nahdlatul Ulama. Di situlah tempat tinggal Gus Muwafiq.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nama lengkapnya Ahmad Muwafiq. Orang biasa menyebutnya Kiai Muwafiq, Gus Muwafiq atau Cak Afiq. Berbadan tinggi besar, kulitnya hitam kecoklatan dan berrambut gondrong. Ia dulu kuliah di IAIN Jogjakarta dan menadi aktivis pergerakan. Pernah menjadi Sekjend Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara. Kemudian ketika Gus Dur menjadi presiden, ia menjadi asisten pribadinya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain selesai dalam soal agama karena alumnus pesantren, ia dikenal luas pemahaman politik dan sejarahnya. Juga, terkenal jadug atau kebal. Konon, ketika Gus Dur akan dilengserkan pada Mei 2001, ia di depan pasukan berani mati, sendirian mengangkat mobil panser milik TNI dengan tangan kirinya. Peristiwa itu kemudian diabadikan oleh wartawan dan menjadi headline di Kompas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Dai untuk Millenial Zaman Now</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> KH. Achmad Muwafiq, S.Ag.</div> <div style="text-align: justify;"> Jika kamu – para generasi millenials – ingin mencari pendakwah Islam yang teduh, inspiratif dan kaya akan makna, namun juga santai (tidak radikal), ada banyak para dai atau pendakwah yang keren. Salah satunya adalah pendakwah kelahiran Lamongan, yang kini tinggal di Yogyakarta: Kiai Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jadi, jika kamu ingin ngaji online via YouTube, tak ada salahnya – baik sekali malah – jika kamu ketik di kolom pencarian YouTube dengan nama “Gus Muwafiq”, yang membahas pelbagai tema dan persoalan mutakhir. Mengapa Gus Muwafiq? Berikut beberapa alasan yang perlu menjadi pertimbangan. Sehingga, kamu menjadi lebih mantap dalam menyimaknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertama, santri yang mumpuni. Gus Muwaffiq merupakan santri yang sudah lama mengenyam pendidikan pesantren – sebuah lembaga pendidikan tertua di Indonesia – sehingga pemahaman keagamaan beliau mumpuni dan khas. Khasnya adalah pemahaman Islam yang dianut mayoritas muslim Indonesia. Muslim Indonesia merupakan muslim yang menganut madzhab empat, khususnya Imam Syafi’i yang lebih dominan. Selain itu, Islam jebolan pesantren terbukti mampu “kawin” dengan tradisi dan budaya Nusantara. Jadi, soal khasanah Islam dalam al-Quran, hadits maupun kitab-kitab klasik, beliau mumpuni.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua, paham sejarah dan hafal. Gus Muwafiq merupakan sosok yang sadar dan paham sejarah. Mengapa sejarah penting? Karena dengan berpijak pada sejarah itulah kita umat Islam membangun masa depan. Dan beliau, paham sejarah baik dari teori penciptaan alam semesta, jaman nabi-nabi, sejarah Islam pasca Nabi Muhammad Saw., geo-ekopol Internasional, sampai sejarah Nusantara. Oh ya, hafalan beliau juga sangat kuat. Tidak hanya mengerti tetapi memahami. Berbagai silsilah keilmuan, tokoh maupun dinasti beliau hafal di luar kepala. Ini memudahkan kamu dalam mencerna pola-pola dalam belajar agama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketiga, Mantan aktivis. Sebelum keliling dakwah seperti sekarang, beliau telah mumpuni menjadi aktivis kampus. Gus Muwafiq aktif di lingkaran PMII dan Mahasiswa NU. Pengembaran Intelektual dan “Jalanan”-nya beliau tempuh dari kota pelajar: di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sampai ke Mancanegara karena pernah menjadi Sekretaris Jenderal Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara. Salah satu keunggulan aktivis muslim adalah tahu konsep (dan wacana Islam kontemporer), tahu medan, tahu peta politik, dan bergelut dengan realitas. Wajar kalau beliau – selain keliling Indonesia – juga sering diundang ceramah ke luar negari.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Keempat, humoris. Jangan heran kalau kamu berlama-lama menyimak pengajian beliau (entah online maupun offline), tak bosan karena pembawaannya yang kocak dan penuh dengan humor. Humor memang menjadi penting dalam suatu ceramah karena membuat jamaah tidak ngantuk, tidak jenuh dan menjadikan otak kembali fresh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kelima, mudah dicerna. Bahasa yang beliau gunakan adalah bahasa para audiens-nya. Jika di kampus dengan para mahasiswa atau akademisi, beliau bisa dengan bahasa ilmiah. Jika dengan masyarakat awam, beliau bisa cerita dengan nalar, tradisi dan psikologi umum masyarakat. Jika dengan para pemuda, beliau juga bisa santai dan tahu apa yang hits dan menjadi tantangan generasi muda hari ini. Meski demikian, dalam penggunaan bahasa Indonesia kadang beliau ada beberapa hal yang kurang (menurut saya). Dan ini pernah diakui beliau. Secara, beliau mengaku menggunakan bahasa Indonesia baru semenjak kuliah. Sebelum itu menggunakan bahasa Jawa, khususnya Jawa Timuran.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Itulah sekilas sosok Gus Muwafiq yang mungkin sedikit membantu memantapkan kamu para generasi millenials zaman now dalam memilih dai, jika ingin mendengarkan pengajian online via YouTube. Jangan sampai salah memilih pendakwah, karena akibatnya kamu bisa terprovokasi. Alih-alih mendapat ilmu, dapatnya malah kebencian (bahkan yang ekstrim) saling mengkafirkan sesama Islam. Jadi, selamat menikmati pengajian-pengajiannya!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> (Oleh: Ahmad Naufa KF/Syaroni As-Samfuriy)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Ulama Ulama Nusantara PROFIL GUS MUWAFIQ - ULAMA NU PAKAR SEJARAH

"BIOGRAFI KYAI MUDA JAWA TENGAH" Gus Muwafiq, begitu biasa dikenal banyak orang, beralamat tinggal di Perum Jombor Pratam...

Read more »

AMALAN AGAR DUNIA MENGEJARMU TANPA KAU MENGEJARNYA

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfm6UvDqstgpLKAE4-Ne8smQ9IYKqu4aoNSp6Wa-A-c3QhqKA8qsTIMwNvMFMlwN1Z3e0DVVRBn3ZUksh9k3yq7-K4YtESO9bfQOX5O6YrLm44ZekZ9Oe6chqYkb-7y_GlpG-wy7VwVxg/s1600/imam+Malik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfm6UvDqstgpLKAE4-Ne8smQ9IYKqu4aoNSp6Wa-A-c3QhqKA8qsTIMwNvMFMlwN1Z3e0DVVRBn3ZUksh9k3yq7-K4YtESO9bfQOX5O6YrLm44ZekZ9Oe6chqYkb-7y_GlpG-wy7VwVxg/s1600/imam+Malik.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Diriwayatkan bahwa seorang Shohaabat mengeluh kepada Rasulullah shollalloohu ‘alayhi wasallam dan berkata :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Yaa Rasulullah kenapa DUNIA seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertanianku pun selalu gagal panen?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sambil tersenyum Nabi Muhammad shollalloohu ‘alayhi wasallam mengajarkan tentang tasbiihnya para Malaaikat serta tasbiihnya penghuni 'alam semesta yaitu kalimat :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> * ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ *</div> <div style="text-align: justify;"> SUBHAANALLOOHI WA BIHAMDIHII SUBHAANALLOOHIL ‘ADZHIIM ASTAGHFIRULLOOH</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lalu Nabi shollalloohu ‘alaiyhi wasallam bersabda :</div> <div style="text-align: justify;"> “Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maka DUNIA akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selang beberapa bulan kemudian, shohabat tadi kembali lagi dan bercerita :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Yaa Rasulullah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena Saking banyaknya.” SUBHANALLOH</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ( Kitaab ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﻔﺮﺝ oleh Sayyid Muhammad bin 'Alwiy Al Maliki Al Hasany ra.)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim</div> <div style="text-align: justify;"> Mudah Mudahan Bermanfaat ....</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Doa Ijazah Ulama Ulama Dunia AMALAN AGAR DUNIA MENGEJARMU TANPA KAU MENGEJARNYA

Diriwayatkan bahwa seorang Shohaabat mengeluh kepada Rasulullah shollalloohu ‘alayhi wasallam dan berkata : “Yaa Rasulullah kenapa ...

Read more »

Makna lagu "Cublak-Cublak Suweng” - Karya Kanjeng Sunan Giri yang Menakjubkan

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiigIbuvOSqE84piHSH5rFLlVlgtR5OvjkJwbCvvZnuP0hVJNHi_qKHwSgnH9VbhFfSYCfA3YSTSRidvjMBMZmA_gDHrCqBYNSU_MMJiZhg4LgS640V_K9uLYjee83xSidEM3JtvjhuQSQ/s1600/sunan+giri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiigIbuvOSqE84piHSH5rFLlVlgtR5OvjkJwbCvvZnuP0hVJNHi_qKHwSgnH9VbhFfSYCfA3YSTSRidvjMBMZmA_gDHrCqBYNSU_MMJiZhg4LgS640V_K9uLYjee83xSidEM3JtvjhuQSQ/s1600/sunan+giri.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Masih ingat dolanan saat kita masih kecil dan biasanya dilakukan pas terang bulan ini?</div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa anak ikut bermain, satu anak duduk telungkup seperti posisi sujud dan memejamkan matanya sementara anak-anak lainnya duduk mengitarinya lalu tangan anak-anak tersebut dalam posisi menengadah menunggu giliran sebuah batu kerikil yang nanti akan jatuh dalam salah satu genggaman tangan seorang anak. Sambil menggilir batu tsb anak-anak menyanyikan lagu ini :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="img-width-300 img-center"> <div class="post-thumbnail"> <amp-img alt="Cublak-Cublak_Suweng" height="440" layout="responsive" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia0tBMjcH82sxW27JIECPdo53Si00zWtcGE5dGKkIWEXXwmcJHCF1KW-XuaitpwGMOAtQi_ZIYvLDX_Kzg_Sg7UCWB_o_n11ZaaDUBQuxkas1S45VkprooT5pyr_nkRQ1MTc3O28szwJs/s1600/cublak-cublak+suwong.jpg" title="Makna_lagu_Cublak-cublak_suweng" width="490"> </amp-img> </div> </div> <div style="text-align: justify;"> Cublak-cublak suweng</div> <div style="text-align: justify;"> Suwenge ting gelenter</div> <div style="text-align: justify;"> Mambu ketundung gudhel</div> <div style="text-align: justify;"> Pak gempo lerak-lerek</div> <div style="text-align: justify;"> Sopo ngguyu ndelekakhe</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele kopong</div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele kopong</div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele kopong</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selesai menyanyi lagu itu, anak yang telungkup bangun dan disuruh menebak siapa yang menggenggam batu tsb.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Si anak yang telungkup bila salah menebak maka dia akan disuruh telungkup lagi dalam fase permainan berikutnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Permainan ini pastilah sudah lama kita tinggalkan. Namun tanpa kita sadari sampai kita dewasa pun kita masih melakukan ’permainan’ ini. </div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kehidupan sehari-hari. Permainan anak-anak yang akrab bagi masyarakat Jawa ini ternyata mengandung banyak makna dan mengajarkan kehidupan sedari kecil. Konon (katanya) permainan ini awalnya dikenalkan oleh Walisongo.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Banyak versi lirik lagu ”Cublak-cublak Suweng” di Jawa. Mungkin tergantung nenek moyang dan dialek setempat, Tegal dan Pekalongan yang bersebelahan saja bisa berbeda lirik lagunya. Dalam satu kota saja bisa beda versi, yang jelas secara garis besar sama dan kurang lebih maknanya juga sama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa sebenarnya makna dari dolanan bocah cilik ini?</div> <div style="text-align: justify;"> Dari lirik lagunya bila dalam kiasan bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Permainan ini memang mengajari tentang pencarian harta dalam hidup. </div> <div style="text-align: justify;"> Dari lirik lagunya ”cublak-cublak suweng” …</div> <div style="text-align: justify;"> suweng artinya hiasan di telinga, lebih berharga daripada anting…identik dengan harta. Bisa diartikan ayolah ”tebak tempat menyimpan harta”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ”Suwenge ting gelenter” maksudnya hartanya tersebar dimana-mana.</div> <div style="text-align: justify;"> Hal ini terlihat pula dalam permainannya dimana anak-anak menyembunyikan batu kerikil (diibaratkan suweng) lalu beredar dari satu tangan ke tangan yang lain (”suwenge ting gelenter”)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ”Mambu ketundung gudhel” = mambu artinya tercium, ketundung artinya yang dituju, sedangkan gudhel artinya anak kerbau….mengapa anak kerbau, bukan kerbaunya? Anak kerbau identik dengan kebodohan(karena masih berwujud anak, yang belum matang alias belum tahu apa-apa). Secara garis besar kabar tentang tempat harta ini mudah tercium (tersiar) oleh orang-orang bodoh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ”Pak Gempo lerak-lerek” = Pak Gempo melirik-lirik (mencarinya). Pak Gempo digambarkan sebagai kebalikan dari gudhel yang masih berwujud anak. Makanya menggunakan kata awalan ’Pak’. Pak Gempo adalah sosok manusia yang telah dewasa dan berusaha mencari harta (’suweng’) tsb. Pak Gempo diwujudkan sebagai manusia yang berakal, beda dengan ’gudhel’ yang hanya anak hewan yang identik dengan kebodohan. Sehingga dianggap Pak Gempo bisa mencari harta tsb. Dalam permainan wujud Pak Gempo adalah anak yang bermainan dalam posisi sujud dan akhirnya dia harus menebak siapa yang menyimpan batu kerikil tsb.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ”Sopo ngguyu ndelekakhe” = Siapa yang tertawa pasti menyembunyikan. Di permainannya kita tahu bahwa anak-anak yang lain (yang tidak telungkup) pasti tertawa saat anak yang telungkup berusaha menebak siapa yang menyimpan batu kerikilnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ” Sir-sir pong dele kopong” = di dalam hati nurani yang kosong. Suatu petunjuk bagi yang ingin mencari harta/menebak di permainan bahwa untuk mencari pelakunya gunakanlah hati nurani.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bisa ditafsirkan secara garis besar makna dari lagu dan permainan ini adalah sebagai berikut:</div> <div style="text-align: justify;"> Kita sebagai manusia biasa yang tercipta dari tanah. Makanya dalam permainan seorang anak harus telungkup mencium tanah seolah sedang sujud. Hanya manusia biasa yang tak tak tahu apa-apa. Namun manusia tetap ada hasrat nafsu sebagaimana nabi Adam dikeluarkan dari surga karena mencium wanita. Manusia mempunyai hasrat nafsu harta, tahta dan wanita. Dalam lagu daerah ini manusia tetap memenuhi hasratnya untuk mencari harta (”cublak-cublak suweng”). Namun harta tercecer dimana-mana dan semua orang pasti menginginkannya. Begitu mudahnya tercium ’bau’ harta sampai orang tak berilmu pun tahu, kita tahu bahwa setiap hari ada maling, copet, koruptor yang mengincar harta. Zaman sekarang istilah koruptor identik dengan ”tikus” yang sama saja binatang atau ”gudhel” dalam lagu ini. Berarti zaman lagu dan permainan ini ditemukan, sudah diajarkan kepada masyarakat bahwa kita harus was-was akan bahaya koruptor.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dan kita tahu tampang para koruptor seperti apa, biasanya mereka selalu senyum mesem-mesem (”sopo ngguyu ndelekakhe”). Lihatlah tampangnya para koruptor yang tetap saja nyengir meskipun sudah dipanggil KPK.</div> <div style="text-align: justify;"> Cara terbaik untuk mencari harta adalah dengan hati nurani yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu dsb. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ternyata memang luar biasa makna permainan Jawa yang diajarkan Sunan Giri ini. Walisongo memang telah mengajarkan mengenai suatu perjalanan hidup setiap manusia sehari-hari. Setiap hari kita mencari harta, harta tak hanya berupa kekayaan bisa berupa ilmu, jabatan, dan setiap pemuas kebutuhan hidup manusia. Permainan ini diajarkan penyebar Islam di tanah Jawa sehingga pastilah berlandaskan Islam, untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati nurani.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada versi lain lirik lagu Cublak-Cublak Suweng bagi masyarakat Jawa Timur:</div> <div style="text-align: justify;"> Cublak-cublak suweng</div> <div style="text-align: justify;"> Suwenge ting gelenter</div> <div style="text-align: justify;"> Mambu ketundung gudhel</div> <div style="text-align: justify;"> Ngganggo kepudung solek</div> <div style="text-align: justify;"> Sopo gelem ndelekakhe</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele bodong</div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele bodong</div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele bodong</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yaah….silakan diterjemahkan sendiri artinya</div> <div style="text-align: justify;"> Tapi kurang lebih sama maknanya.</div> <div style="text-align: justify;"> Lirik terakhir ”sir-sir pong dele bodong” sir : menyatakan hati nurani,</div> <div style="text-align: justify;"> pong dele bodong : gambaran tentang yang tidak memakai pakaian sehingga terlihat pusarnya. Namun buat masyarakat Jawa biasanya cemoohan untuk orang bodoh biasanya identik dengan ”udele bodong”. Di sini maksudnya bukan bodoh, tapi cenderung lugu atau polos….yang artinya kembali ke ”hati nurani yang polos” untuk pencarian harta.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemungkinan maksud Walisongo mempopulerkan permainan rakyat ini untuk menanamkan hati nurani yang ikhlas bila kita hendak mencari harta. Kembali kepada nilai-nilai islami, seperti sedekah untuk mencari harta yang banyak bukan dengan jalan pintas (korupsi). Harta yang dicari dengan jalan cepat akan hilang dalam waktu cepat pula.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tak disangka sungguh dalam maknanya permainan bocah cilik yang biasanya kita mainkan sore hari atau di bawah terangnya sinar rembulan ini. 🙂</div> <div style="text-align: justify;"> Patut dibanggakan dan dilestarikan dolanan bocah cilik ini. Anak sekarang mungkin sudah tak mengenalnya lagi karena kecanggihan tekhnologi, mereka sudah tak mengenal permainan rakyat.</div> <div style="text-align: justify;"> Sebaiknya kita ajarkan lagi permainan rakyat ini kepada anak, cucu, keponakan, tetangga dsb agar tak ’lenyap’ begitu saja dari bumi pertiwi.</div> <div style="text-align: justify;"> Dan jangan sampai terjadi bila tiba-tiba kita pun harus menjerit marah karena dolanan ini tiba-tiba diakui oleh negeri jiran. Sebelum diambil negeri manapun, kita tetap lestarikan dolanan dan lagu daerah yang telah kita kenal sejak kecil ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Makna versi lain:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pergantian zaman selalu ada yang baru. Namun, ingatkah Anda pada satu lagu kanak-kanak bertajuk "Cublak-cublak suweng", satu diantara lagu daerah asal Jawa Tengah yang pernah mewarnai kehidupan kita di masa lalu?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lagu "Cublak-cublak suweng" yang diciptakan oleh Sunan Giri, salah satu Walisongo yang berjasa dalam proses penyebaran Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa, tidak hanya sekedar untuk didengar. Tapi, lagu ini membawa pesan mendalam bagi kita semua.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Cublak adalah tempat, dan suweng adalah anting perhiasan (harta) wanita jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu suweng (suwung, sepi, sejati) atau harta sejati.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suwenge teng gelenter, artinya suweng berserakan ~ Harta sejati (kebahagiaan sejati) sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mambu ketundhung gudel artinya, mambu (baunya) ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu ~ bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pak empo lera-lere, artinya Pak empo (bapak ompong), Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meski hartanya berlimpah, ternyata itu harta palsu, bukan harta sejati (kebahagiaan sejati) ~ Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sopo ngguyu ndhelikake, artinya sopo ngguyu (siapa tertawa), ndhelikake (dia yang menyembunyikan). Ini menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati (tempat kebahagian sejati), dia adalah orang yang tersenyum, “sumeleh” dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang yang serakah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sir-sir pong dele kopong, sir (hati nurani), pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada tempat harta sejati (“Cublak Suweng”) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam sir-nya/hati nuraninya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kesimpulan dari lagu ini kurang lebih adalah, dalam mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu. Semuanya kembali ke hati nurani yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu, dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat jalan hingga lupa akan etika, dosa dan alam abadi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Wallahu a'lam</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Makna syiar agama Islam tersirat dari tembang hasil kreasi Sunan Giri memang luar biasa. Subhanallah. Semoga kita bisa mengambil manfaat dan semoga kita mendapat barokah para wali songo Aamiin ya Allah ya robbal 'alamiin...</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Hikmah Pesan Islami Sejarah Makna lagu "Cublak-Cublak Suweng” - Karya Kanjeng Sunan Giri yang Menakjubkan

Masih ingat dolanan saat kita masih kecil dan biasanya dilakukan pas terang bulan ini? Beberapa anak ikut bermain, satu anak duduk te...

Read more »

IJAZAH DARI SYAIKHONA KH. MAIMUN ZUBAIR

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3aWQL-LaBYHIvgIQcudjHYoBf03PhUYDGGQcXSMpakyow7JWp7za42VIBMZDRpFy5JhdpHarsG4GEQnmXqmUQHAb04A7nBfy4jY-lXHX6ruOtoMAlBS-sufYFAsWC93DuKpb8O7bISfo/s1600/KH+Maimun+Zubair.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3aWQL-LaBYHIvgIQcudjHYoBf03PhUYDGGQcXSMpakyow7JWp7za42VIBMZDRpFy5JhdpHarsG4GEQnmXqmUQHAb04A7nBfy4jY-lXHX6ruOtoMAlBS-sufYFAsWC93DuKpb8O7bISfo/s1600/KH+Maimun+Zubair.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Agar rizqi kita banyak lagi barokah, selalu melimpah bagai hujan deras..!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemiskinan jika tidak memiliki iman yang kuat bisa mendekatkan kepada kekufuran, maka kita memerlukan sebuah wirid atau amalan yang di berikan oleh para masyayih atau guru guru kita. Dengan barokah do'a dari beliau.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Semoga apa yang kita amalkan dari beliau lekas mendapat jawaban atau ijabah dari Alloh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun istiqomah selalu di butuhkan untuk sebuah kesuksesan atau keberhasilan. Inilah ijazah dari Syaikhona KH. Maimun Zubair agar</div> <div style="text-align: justify;"> mempermudah dapat rizqi yang banyak dan barokah.</div> <div style="text-align: justify;"> Yang bersedia silahkan tulis di komentar anda :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Qobiltu Atau saya terima ijazah ini”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bacalah ( ﻳﺎﻟﻄﻴﻒ - Ya Lathif) sebanyak 129X setelah sholat fardu.</div> <div style="text-align: justify;"> kemudian bacalah ayat di bawah sebagai doa 1X.</div> <div style="text-align: right;"> ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺸﻮﺭﻯ "- ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻄﻴﻒ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻳﺮﺯﻕ ﻣﻦ ﻳﺸﺎﺀ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻘﻮﻱ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ "</div> <div style="text-align: right;"> ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺭﺯﻗﺎ ﺣﻼﻻ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻃﻴﺒﺎ</div> <div style="text-align: justify;"> Allahu latifun bi'ibaadihi yarzuqu maiyasya' wahuwal</div> <div style="text-align: justify;"> qowiyul Aziz…</div> <div style="text-align: justify;"> Allahumma inni as'aluka rizqon halalan katsiron thoiyiban.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Artinya:</div> <div style="text-align: justify;"> "Alloh sangat lembut kasih sayang-Nya pada hamba hamba-Nya, dan memberikan rizqi pada orang yang di</div> <div style="text-align: justify;"> kehendaki, Dan Dialah Alloh yang maha kuat lagi maha perkasa.</div> <div style="text-align: justify;"> Ya Alloh sesungguhnya aku memohon kepada-MU Rizqi</div> <div style="text-align: justify;"> yang halal yang banyak dan baik”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Semoga rizqi kita di beri oleh Alloh Rizqi yang banyak dan barokah dan melimpah seperti hujan dengan</div> <div style="text-align: justify;"> mengamalkanya..</div> <div style="text-align: justify;"> Amin....</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Doa Ijazah Ulama Ulama Nusantara IJAZAH DARI SYAIKHONA KH. MAIMUN ZUBAIR

Agar rizqi kita banyak lagi barokah, selalu melimpah bagai hujan deras..! Kemiskinan jika tidak memiliki iman yang kuat bisa mendek...

Read more »

OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-3vtwb76VhUoNQawz2FjL8VbQTtzCcOI9yZMkNnORIVqkqK7o-iSI7Tc7tmlywcDaV1jrnQ59p5-RT5v0WLoaul8a3mTSdP0YTPauuV3eAgb8L3E5-Xe2qnRvt-VKLOtZpLmfCuuq3BQ/s1600/gusdur+dan+ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-3vtwb76VhUoNQawz2FjL8VbQTtzCcOI9yZMkNnORIVqkqK7o-iSI7Tc7tmlywcDaV1jrnQ59p5-RT5v0WLoaul8a3mTSdP0YTPauuV3eAgb8L3E5-Xe2qnRvt-VKLOtZpLmfCuuq3BQ/s1600/gusdur+dan+ibu.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. dan PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP & BERAKHLAK SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU BERAT. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan seorang murid yang tak menjaga akhlak pada gurunya, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>A. KH. ABDUL KARIM MENERIMA GURUNYA; MBAH KHOLIL APA ADANYA SERTA TUNDUK PATUH TAK BERANI SUUDZON </b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Syaikhina KH. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Semasa beliau mengaji kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, beliau adalah murid yang sangat ta’dhim dan khidmah kepada gurunya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Alkisah, suatu hari Mbah Abdul Karim muda bekerja memanen padi di sawah milik warga kampung sekitar Pesantren. Dari sana beliau mendapatkan upah berupa beberapa ikat padi yang bakal digunakannya untuk biaya hidup di Pesantren. Namun, sesampai di kediaman sang guru (Mbah Kholil), justru Mbah Kholil meminta padi muridnya itu untuk diberikan kepada ayam-ayam Mbah Kholil. Karena ini dawuh sang guru, KH. Abdul Karim langsung menyerahkan padinya. Ia didawuhi Mbah Kholil untuk selama mondok cukup memakan daun pace (mengkudu).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Demikianlah kisah mondoknya Mbah Abdul Karim, sehingga akhirnya beliau diijinkan sang guru untuk boyong, karena semua ilmu Mbah Kholil telah diwariskan kepadanya. Sesampai di kampung halaman, Mbah Abdul Karim mulai merintis Majlis Ta’lim, hingga akhirnya berdirilah Pondok Pesantren Lirboyo. Mbah Abdul Karim mengajarkan ilmu yang ia timba dari kedalaman samudera ilmu Mbah Kholil.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>B. PASRAH BONGKOKAN PADA AJARANYA GURU</b> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Satu hal yang unik, setiap membacakan (mengajar) kitab di depan para santri, ketika beliau bertemu dengan ruju’ (tempat kembalinya maksud dari sebuah kata), beliau tidak pernah menyebutkan ruju’nya secara gamblang. Beliau menyebutkan dengan ‘iku mau’, atau ‘mengkono mau’ (yang tadi atau “sebagaimana tadi”). Tentu ini membingungkan bagi para santri baru. Hingga pernah suatu ketika pada saat pengajian bulan Ramadhan, atau dikenal dengan istilah ‘posonan’, seorang santri dari luar daerah mengikuti pengajian Mbah Abdul Karim. Karena setiap mengajar kitab, Mbah Abdul Karim jarang menjelaskan ruju’annya, santri baru ini ‘nggerundel’; “Ini bagaimana, katanya seorang kyai ‘alim, kok setiap ada ruju’an tidak pernah dijelaskan?”, gumamnya dalam hati.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan izin Allah, Mbah Abdul Karim ‘perso’ (mengetahui) perihal keluhan sang santri ini. Di tengah suasana mengaji, Mbah Abdul Karim dhawuh; “Laa ya’rifu al dhomir illa al dhomir, fa man lam ya’rif al dhomir fa laisa lahu al dhomir” (tidak akan pernah mengetahui makna dhomir kecuali hati (dhomir), maka apabila seseorang tidak mengetahui dhomir, itu artinya dia tidak punya hati). Lalu beliau menjelaskan kepada para santri, bahwa demikianlah (dengan tidak menjelaskan ruju’nya dhomir) pengajian yang diajarkan oleh gurunya, Mbah Kholil. Sehingga ketika mengajar kepada santrinya, Mbah Abdul Karim tidak berani mengubah apa yang diajarkan sang guru kepadanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>C. OPENONO AKHLAKMU MARANG GURUMU </b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kesuksesan murid (peserta didik) dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat, tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, metode mengajar guru, atau sarana prasarana fisik dalam belajar, tapi yang paling dominan justru ditentukan oleh akhlak murid (peserta didik) kpd guru (pendidik).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al Imam an Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku dari kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al Imam an Nawawi juga pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الاستاذين لا يمحوه شيء البتة</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> " Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al Habib Abdullah al Haddad mengatakan " "Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Suluk al Murid : 54)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>D. OJO KAKEHAN TAKON, LAN OJO GAMPANG NJALUK IJAZAHAN ATAUPUN AMALAN </b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al Habib Abdullah al Haddad juga berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". (Ghoyah al Qashd wa al Murad : 2/177)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dikisahkan, bahwa seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khudhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".</div> <div style="text-align: justify;"> Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".</div> <div style="text-align: justify;"> Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". (Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mngatakan :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك يكون لك ذالك المقدار عند الله من غير شك</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> " Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".(al Manhaj as Sawiy : 217)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Para ulama ahli haqiqat mengatakan,"mayoritas ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan baik antara murid dengan gurunya".</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>E. GURU IKU TERMASUK WONG TUWO ING DUNYO LAN AKHIROT,</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b>MERGO GURUMU NAFAQOHI RUH-MU DENGAN ILMU AGAMA.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Didunia kita harus tunduk dan patuh, dan di akhiratpun status mereka tetap sebagai guru kita yang akan menuntun kita pada guru-guru seatasnya hingga Nabiyyullah Muhammad saw. untuk mendapati pengakuan sebagai ummatnya hingga bisa memperoleh syafaatnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>F. DI ALAM KUBURPUN KITA BISA REUNI BERTEMU GURU KITA </b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal ini sangat jelas diterangkan dalam beberapa kitab ulama' bahwa :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kitab Musnad Imam Ahmad ada hadits shohih yang bersumber dari Anas bin Malik rodhiyallahu anhu:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات، فإن كان خيراً استبشروا به، وإن كان غير ذلك قالوا: اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Sesungguhnya amal perbuatan kalian (yang masih hidup didunia ini) di tampilkan kepada kerabat kerabat dan keluarga kalian yang telah mati. Jika amal perbuatan kalian itu BAGUS, maka mereka turut senang dan bahagia, dan jika BURUK, mereka berkata/berdoa:”Ya Allah ya Tuhanku, jangan Engkau cabut nyawa mereka sehingga Engkau memberikan Hidayah kepada mereka seperti halnya kepada kami”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bebrapa kalangan ulama' yang diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah pernah di tanya tentang yang hidup menziarahi yang mati (ziarah kubur) itu apakah yang mati (didalam kubur) mengetahuinya? Dan apakah yang mati mengetahui jika ada kerabatnya atau yang lain ada yang mati?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beliau menjawab:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> الحمد لله، نعم قد جاءت الآثار بتلاقيهم وتساؤلهم وعرض أعمال الأحياء على الأموات، كما روى ابن المبارك عن أبي أيوب الأنصاري قال: إذا قبضت نفس المؤمن تلقاها الرحمة من عباد الله، كما يتلقون البشير في الدنيا، فيقبلون عليه ويسألونه فيقول بعضهم لبعض: أنظروا أخاكم يستريح، فإنه كان في كرب شديد، قال: فيقبلون عليه ويسألونه: ما فعل فلان وما فعلت فلانة، هل تزوجت</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Segala Puji bagi Allah, ya benar. Telah ada sebuah Atsar yang menjelaskan tentang perjumpaan mereka dan percakapan mereka (yang baru mati dgn kerabatnya yang sudah lama mati) dan juga ditampilkan amal perbuatan yang hidup kepada yang telah mati seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Ibnu Mubarok dari Abu Ayub Al Al Anshori. Beliau menuturkan:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika seorang mukmin meninggal dunia, maka mereka hamba hamba Allah yang beriman mendapati rahmat Allah, yaitu mereka saling bertemu satu sama lain (di alam ruh). seperti halnya manusia di dunia. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mereka saling menyambut dan bertanya satu sama lain. Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain:”Lihatlah saudara kalian itu… dia sekarang bisa beristirahat dari kesedihan yang sangat dari kebisingan dunia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mereka (yang lama mati) menyambutnya (yang baru mati) dan mereka bertanya (kepada yang baru mati): mereka bercakap-cakap dengan obrolan “apa yang dikerjakan si A sekarang didunia? </div> <div style="text-align: justify;"> mereka babercakap-cakap dengan kalimat “bagaimana kabar si wanita itu? apakah dia sudah menikah? Wa ghoiru dzalik...</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maka, jagalah aklhakmu pada guru, sebab kau akan tetap bertemu gurumu baik di Dunia, di alam kubur, dan juga di akhirat hingga bisa berkumpul bersama-sama di surga.</div> <div style="text-align: justify;"> Wallahu a'lam bish showab</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Hikmah Pesan Islami Ulama Ulama Nusantara OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF

OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. dan PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP & BERAKHLAK SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU...

Read more »

SULTAN HAMID AL QODRI II, DZURRIYAH ROSUL KELAHIRAN PONTIANAK SUMBANGSIH LAMBANG GARUDA PANCASILA UNTUK INDONESIA

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4R1iF3yt0bdx99Wu1uAw2jwmRMzbXi7Lq6nNRHUSpq0k-t-eX3-Q0vCGYykdnKIbqTQpbCecrHXc4PFUZl4CdmFYGgIbEVpVrrHuQ_1KWzHCJoGP3KUV0nlnqaJqHAJ3dps_IUMmUlVc/s1600/Lambang+Negara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4R1iF3yt0bdx99Wu1uAw2jwmRMzbXi7Lq6nNRHUSpq0k-t-eX3-Q0vCGYykdnKIbqTQpbCecrHXc4PFUZl4CdmFYGgIbEVpVrrHuQ_1KWzHCJoGP3KUV0nlnqaJqHAJ3dps_IUMmUlVc/s1600/Lambang+Negara.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Ketika Indonesia diproklamirkan 17 Agustus 1945, dengan segala kondisi yang ada, belum memiliki lambang negara. Hal ini berlangsung hingga akhir Desember 1949, pasca Konfrensi Meja Bundar. Bung Karno akhirnya mengutus Sultan Hamid Al Qodri II sebagai Ketua perancangnya..</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tak ketinggalan pula beberapa tokoh Nasional antara lain Mr. Muhammad Yamin, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mr. Mohammad Natsir, dan R. M. Ngabehi Poerbatjaraka juga mengajukan rancangan tersebut. Namun, dari puluhan rancangan, akhirnya rancangan dari Sultan Hamid II lah yang disetujui.</div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <b>Baca Juga</b>: <a href="https://www.webinfo.my.id/2018/09/habaib-dan-ulama-mempunyai-peranan.html" itemprop="url" style="border: 0px; color: #353535; font: inherit; margin: 0px; overflow-wrap: break-word; padding: 0px; position: relative; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Habaib dan Ulama Mempunyai Peranan Vital Dalam Sejarah Kemerdekaan RI</a></blockquote> <div style="text-align: justify;"> Setidaknya ada dua versi menarik tentang inspirasi dari Lambang Garuda Pancasila. Versi Pertama, garuda merupakan burung mitos masyarakat Jawa era Majapahit yang menyatakan bahwa burung ini adalah kendaraan dari Raja Erlangga, Burung Garudhea.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Versi Kedua, burung garuda sebenarnya adalah Elang Rajawali Sayyidina Ali. Juga salah satu panji beliau adalah Elang Rajawali. Hal ini diketahui setelah Sultan Hamid II berkunjung ke Yaman dan bertemu dengan para Ulama di sana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beliau membandingkan dan menggabungkan antara mitologi Garuda dengan Elang Rajawali Sayyidina Ali. Lambang yang dirancang oleh Sultan Hamid II mendapat usulan perbaikan dari Bung Karno, yakni kepalanya menjadi berjambul dan cengkeramannya ke depan. Juga pita yang awalnya merah putih menjadi pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lambang Negara yang telah disetujui bersama ini akhirnya dilukis oleh pelukis ternama, Dullah, dengan biaya pribadi Sultan Hamid II. Jadilah Lambang garuda Pancasila seperti yang kita kenal saat ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun, sayang sekali, dalam perjalanan sejarah, beliau dituduh bersekutu dengan Westerling dalam rencana penyerangan Sidang Dewan Menteri RIS, sehingga dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Setelah itu, nama beliau hampir tidak pernah disebutkan dalam sejarah lagi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat ini keluarga sedang mengajukan supaya Sultan Hamid II dijadikan Pahlawan Nasional....</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ila Hadlroti Ruhi SULTAN HAMID AL QODRI II.. Al Fatihah</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">oleh : Shuniyya Ruhama</span></div> </div>

Sejarah Ulama Ulama Nusantara SULTAN HAMID AL QODRI II, DZURRIYAH ROSUL KELAHIRAN PONTIANAK SUMBANGSIH LAMBANG GARUDA PANCASILA UNTUK INDONESIA

Ketika Indonesia diproklamirkan 17 Agustus 1945, dengan segala kondisi yang ada, belum memiliki lambang negara. Hal ini berlangsung hin...

Read more »

Tata Cara Melakukan Amalan Rabu Wekasan Oleh Syaikhona Maimun Zubair

<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXE_setincNFhEEw-Nvzke7uL_hxOheyTpJhYOFMcQhbEmWyMWso8JjWNqZMhiag6UpABHQh5IhVjm3anDpg85QUfRf9anBVREmOPwAgQ4JmlshUJwt9fYcnMGnaGoReim5xOjJvalcfk/s1600/rebu+wekasan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1100" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXE_setincNFhEEw-Nvzke7uL_hxOheyTpJhYOFMcQhbEmWyMWso8JjWNqZMhiag6UpABHQh5IhVjm3anDpg85QUfRf9anBVREmOPwAgQ4JmlshUJwt9fYcnMGnaGoReim5xOjJvalcfk/s1600/rebu+wekasan1.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Bulan Shafar itu sama dengan bulan lainnya. Bukan bulan bala’ atau bulan yang penuh musibah dan lain-lainnya. Namun menurut sebagian ulama ahli ma'rifat dari golongan ahli mukasyafah (sebutan ulama sufi tingkat tinggi) dalam kitab “Kanzun Najah Wassurur” karya Syekh Abdul Hamid Al Qudsy guru besar Masjid Makkah Al Mukarromah, menerangkan bahwa “Setiap tahun Allah menurunkan bala’ ke dunia sebanyak 320.000 macam bala’ (malapetaka) untuk satu tahun. Tepatnya bala’ itu turun pada Rabu terakhir dari bulan Shafar atau yang terkenal dengan sebutan “Rebo Wekasan” untuk satu tahun ke depan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <div class="fb-video" data-href="https://www.facebook.com/mbah.w.kholil/videos/2219979938014290/" data-show-text="true" data-width="500"> <blockquote cite="https://developers.facebook.com/mbah.w.kholil/videos/2219979938014290/" class="fb-xfbml-parse-ignore"> <a href="https://developers.facebook.com/mbah.w.kholil/videos/2219979938014290/"></a><br /> Sholat Hajat lidafngil bala' ala Syaikhina Mbah Maimun Zubair Alhaj di malam Rabu Wekasan. Monggo.. Kikuk@OB<br /> Posted by <a href="https://www.facebook.com/mbah.w.kholil">Jambal Roti Ngalipbak</a> on Monday, November 5, 2018</blockquote> </div> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Amalan Rabu Terakhir Bulan Shafar (Rebo Wekasan)<br /> <br /> 1. Sholat Sunnah Hajat agar menolak bala’ (hajat lidaf’il bala’).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sholat dilaksanakan empat roka’at, baik dengan dua tahiyyat satu salam, dengan niat:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <b>أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> atau dua tahiyyat dua salam, dengan niat:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <b>أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah membaca Al-Fatihah, kemudian membaca:</div> <div style="text-align: justify;"> Surat Al-Kautsar 17x, </div> <div style="text-align: justify;"> Surat Al-Ikhlash 5x, </div> <div style="text-align: justify;"> Surat Al-Falaq 1x dan </div> <div style="text-align: justify;"> Surat An-Nas 1x. </div> <div style="text-align: justify;"> Hal ini dilakukan tiap rokaat. Artinya tiap rokaat membaca semua surat tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <blockquote class="tr_bq"> <b>Baca Juga: </b><a href="https://www.webinfo.my.id/2016/11/amalan-rabu-wekasan.html" itemprop="url" style="border: 0px; color: #353535; font: inherit; margin: 0px; overflow-wrap: break-word; padding: 0px; position: relative; text-align: left; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Amalan Rabu Wekasan</a></blockquote> </div> <div style="text-align: justify;"> Selesai sholat empat rokaat, kemudian membaca Do’a ini:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <b>بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنَا مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنَا شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: right;"> <b>بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَنَعُوْذُ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنَا وَوَالِدِيْنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَهْلَنَا وَأَحْبَابَنَا، وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قُلُوْبِنَا مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنَّا شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لَنَا فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَأَوْلَادِنَا وَأَهْلِنَا وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قُلُوْبِنَا وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: right;"> <b>بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ، النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ، اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هٰذَا الشَّهْرِ، وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَاءٍ وَبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرُ، يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ، يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ، يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ، أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ، اللهم احْرُسْ بِعَيْنِكَ أَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَدِيْنَنَا وَدُنْيَانَا الَّتِيْ ابْتَلَيْتَنَا بِصُحْبَتِهَا بِحُرْمَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأَخْيَارِ، بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ، يَا كَرِيْمُ يَا سَتَّارُ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى، وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ، وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَحْفَظَنَا وَأَنْ تُعَافِيَنَا مِنْ بَلَائِكَ، يَا دَافِعَ الْبَلَايَا، يَا مُفَرِّجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ، اِكْشِفْ عَنَّا مَا كُتِبَ عَلَيْنَا فِيْ هٰذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Membaca Surat Yasin, sampai pada ayat “Salâmun Qoulan Min Robbil Rohîm” dibaca sebanyak 313 X lalu dilanjutkan ayat setelahnya sampai selesai. Kemudian membaca do’a:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <b>اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ وَتَقْضِـيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَـى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اللهم اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Air Salamun</div> <div style="text-align: justify;"> Air Salamun adalah air yang dimasuki ayat salamah untuk diminum agar terhindar dari bala’ yang akan turun dalam masa setahun. Ayat-ayat tersebut ditulis pada kertas putih kemudian dicelupkan ke air dan diminum dengan niat TABARRUK ( mengharapkan berkah ) dan hati tetap meminta kepada Allah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diantara ulama’ kudus – sebagaimana riwayat KH. M. Sya’roni Ahmadi pada saat ngaji tafsir jum’at fajar (11/11/2016) – yang rutin mengamalkan air salamun adalah Mbah Arwani Kajeksan, Mbah Ma’mun Langgardalem, Mbah Hisyam Janggalan dan Mbah Siraj Undaan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Disebutkan dalam catatan kaki bab qunut nazilah hal. 67 kitab Nihayatuz Zain karya Syeikh Nawawi Aljawi Albantani yang merupakan syarah atau penjelasan dari kitab matan Fiqih Qurrotul ‘Ain cetakan Alawiyah Semarang, barang siapa yang menulis ayat salamah tujuh yaitu tujuh ayat Alqur’an yang diawali dengan lafal Salaamun:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <b>سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحِيْمٍ، سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ، سَلاَمٌ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، سَلاَمٌ عَلَى مُوْسَى وَهَارُوْنَ، سَلاَمٌ عَلَى إِلْيَاسِيْنَ، سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خَالِدِيْنَ، سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> kemudian tulisan tersebut dilebur/direndam dengan air, maka barang siapa yang meminum air tersebut akan diselamatkan dari baliyyah/bala’ yang diturunkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bisa juga memakai wifiq salamun yang terdiri dari “Qowluhul Haq, Walahul Mulku” (Q.S. Al An’am: 73) serta angka-angka tertentu yang dikelilingi tulisan ayat salamah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: right;"> <b>اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="img-width-300 img-center"> <div class="post-thumbnail"> <amp-img alt="Rabu-Wekasan" height="440" layout="responsive" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3qgShm-beC-N7u0J1xNOfB9vKAaxTT-9LP-nMhfWYndv8PyED2mjV9PUKF2TIdrAUWAr-KcOoxY3LJr3C1qtrQ3LCaTbfYF2qw0u8ZGAzGUhlIOJPCA7dSu_musn_4vC5dAaat34-M9c/s1600/rebu+wekasan2.jpg" title="Rabu-Wekasan" width="490"> </amp-img> </div> </div> <br /> <div class="img-width-300 img-center"> <div class="post-thumbnail"> <amp-img alt="Rabu-Wekasan" height="440" layout="responsive" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc5D8q6pyuObmKWv0_xwqCzo0aBGIcDNi8b1JYGK-iongsKm2gkr3guw_8eyMfIOSu3RoG-_MuLXuMaq74qx5G2_VEqO5wwg4TpOnEoM_dgXM_QnvQYLxQzaa-6q8lXRNjMJ0AezheHTs/s1600/rebu+wekasan3.jpg" title="Rabu-Wekasan" width="490"> </amp-img> </div> </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> </div>

Doa Hikmah Pesan Islami Ulama Ulama Nusantara video Tata Cara Melakukan Amalan Rabu Wekasan Oleh Syaikhona Maimun Zubair

Bulan Shafar itu sama dengan bulan lainnya. Bukan bulan bala’ atau bulan yang penuh musibah dan lain-lainnya. Namun menurut sebagian ul...

Read more »